Tim PKM Universitas Teknokrat Indonesia berfoto bersama dengan guru SMK Negeri 8 Bandar Lampung | Lampungpro.co/Humas UTI

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Universitas perguruan tinggi swasta (PTS) terbaik di Sumatera, Teknokrat Indonesia memberikan pendampingan sekolah binaan terkait penyelenggaraan pembelajaran hybrid (hybrid learning) di masa pandemi COVID-19 dan transisi SMK/SMA se-Provinsi Lampung. Kegiatan tersebut merupakan rangkaian kegiatan Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) Universitas Teknokrat Indonesia tahun 2021.

Kegiatan tersebut berlangsung di SMKN 8 Bandar Lampung, Kamis (7/10/2021) melalui website (https://s.id/skapan). Dalam acara ini juga dihadiri oleh Kepala Sekolah yang pada kesempatan ini diwakili oleh Wakasek Bidang Kesiswaan, Tuti Yulianti. Selain itu, dalam acara pembukaan dihadiri juga oleh Petrik Meirita, S.Pd.,(Koordinator Pengembangan II), dan Imron Rosadi, S.Pd.I (Waka Bidang Sarana dan Prasarana), serta 20 perwakilan guru peserta pendampingan. 

Materi pendampingan tersebut dipaparkan oleh tim dosen yaitu Dr. Afrianto, M.Hum (Pembuatan Perangkat Ajar), Dr. Heri Kuswoyo, M.Hum (Pengenalan Portal Daring Sekolah), Imam Mahfud (Pengenalan Portal Daring Sekolah), dan  Sugama Maskar, M. PMat (Pelaksanaan Daring di Sekolah). Kegiatan ini juga sekaligus sebagai Monitoring Evaluasi asistensi mengajar Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) bagi Mahasiswa Program studi Pendidikan di Fakultas Sastra dan Ilmu Pendidikan, Universitas Teknokrat Indonesia.

Wakil Rektor I Universitas Teknokrat Indonesia, Dr. H. Mahathir Muhammad, SE., MM., mengatakan kegiatan tersebut semoga dapat terus menguatkan kontribusi dan citra Universitas Teknokrat Indonesia dalam peningkatan mutu pendidikan Sekolah di Provinsi Lampung. Selain itu, hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah. 

"Disaat pandemi seperti sekarang ini, pembelajaran menggunakan aplikasi atau website sangat dibutuhkan karena untuk mengurangi penularan Covid-19. Pengembangan materi kepada siswa akan memudahkan untuk siswa dapat mengerti dan kembali mengulang pembelajaran yang belum mereka mengerti," ucap Mahathir. (***)

SUMBER: Humas UTI