Tangkapan Layar Video Oknum Dishub Metro Marahi Pengendara | Ist/Lampungpro.co

METRO (Lampungpro.co): Viral di media sosial, seorang oknum anggota Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Dinas Perhubungan di Lampung, memukul supir mobil pickup yang terjadi pada Rabu (17/11/2021) pagi. Dari informasi yang dihimpun, oknum petugas tersebut diketahui berdinas di Dinas Perhubungan Metro.

Dalam video yang beredar, oknum tersebut memukul supir setelah sebelumnya mengejar untuk menilang. Video tersebut pertama kali diunggah, oleh akun media sosial Facebook bernama Isti Qomariyah.

Pada caption unggahan video disebutkan, sang supir mengaku dipukul oleh petugas dibagian tangan dan kepalanya. Peristiwa itu terjadi lantaran petugas tersebut hendak menilangnya, namun surat-surat kendaraan yang dibawa sopir lengkap.

Dalam keterangannya dilansir berbagai media, Isti Qomariyah membenarkan video itu diambil oleh dirinya, dan sopir yang ada di video tersebut adalah suaminya. Peristiwa itu terjadi saat Isti bersama suami dan kedua anaknya, mengendarai mobil pickup yang dikemudikan suaminya.

"Awalnya kami masih jalan biasa, tapi tiba-tiba muncul petugas itu dan minta kami berhenti. Oknum itu beralasan melaksanakan Operasi Zebra, lalu meminta untuk menunjukkan buku KIR mobil yang kondisinya masih hidup," kata Isti Qomariyah, Minggu (21/11/2021).

Kemudian Isti menanyakan legalitas razia dam operasi kepada oknum tersebut, namun sang oknum tidak bisa menunjukkannya dan langsung marah-marah. Selain itu, oknum juga meminta suami Isti untuk menunjukkan STNK yang bukan kewenangan petugas Dinas Perhubungan.

"Setelah itu dia melakukan aksi kekerasan dan langsung kabur dengan sepeda motornya. Kami sempat kejar sampai masuk ke gang perumahan warga, ternyata itu gang buntu dan saya langsung videokan itu," ujar Isti.

Terpisah, Plt Kepala Dinas Perhubungan Kota Metro Zulpikri membenarkan adanya kejadian tersebut, yang melibatkan satu anggotanya. "Atas kejadian ini, saya sebagai kepala dinas tentu menyayangkan ini. Selanjutnya kami tengah memprosesnya, agar tidak terulang dikemudian hari," jelas Zulpikri. (***)

Editor : Febri Arianto