BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Spot anjungan tunai mandiri (ATM) BRI bawah laut di Pulau Pahawang ternyata mendapat izin Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Lampung. Spot ini banyak dapat kecaman aktivisi lingkungan hidup karena dinilai dapat merusak lingkunga hidup.

Dalam surat tanggal 30 Januari 2018 yang ditujukan kepada Kantor Wilayah BRI Lampung Cq. Kepala Bagian Logistik, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung, Toga Mahaji, mengizinkan pengembangan terumbu karang melalui penanaman tiga unit mesin ATM.

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung juga meminta penentuan titik lokasi dan teknis penanamannya. Penanaman ATM bawah laut ini dimaksudkan sebagai spot selfie para penyelam sebagai bagian progam Program Teras BRI Nusantara.

Bupati Pesawaran Dendy Romadhona membenarkan BRI mengantongi izin penanaman ATM itu. "Ini aspirasi masyarakat Pulau Pahawang. Peletakan rumpon masukan dari masyarakat di tempat terumbu yang memang selama ini sudah hancur. Agar tidak merusak tempat yang lain. Mereka fokus di satu spot saja. Spot yang lain biar lestari," kata Dendy, kepada Lampungpro.com.

BACA JUGA: Spot ATM BRI Bawah Laut di Pahawang Lampung ini Dinilai Kebablasan

Dendy meminta masyarakat jangan hanya melihat masalah itu. "Pada saat bom dan sampah serta pengerusakan alam kok ngak ada yang ribut Kenapa pad saat masyaraka nya membuat wisata buatan rekayasa dibantu BRI banyak yang ribut," kata Dendy.

Menurut Dendy, keribuatan itu karena ada oknum yang selama ini iri dengan Pesawaran karena setiap bantuan masuk ke Pesawaran bukan ke tempat dia. "Masyakarat yang mana? Yang ribut medsos," kata Dendy. (PRO1)