BANDAR LAMPUNG (Lampro): Kaum remaja diharapkan ikut serta melestarikan kesenian qasidah karena dinilai bisa membentengi diri dari perilaku menyimpang. Seperti kekerasan, pergaulan bebas, dan penggunaan narkoba.

"Kesenian qosidah harus terus dilestarikan. Sebab, ini merupakan wadah dakwah, sehingga bisa mencegah anak remaja masuk ke pergaulan bebas," kata Wali Kota Bandar lampung herman HN saat penutupan Festival Qosidah se-Provinsi Lampung yang selenggarakan Yayasan Dian Esa Semesta dan Majelis Taklim Rahmat Hidayat di Taman Budaya, Bandar Lampung, Selasa (31/1/2017).

Dia mengatakan grup qosidah Miftahul Janah yang keluar sebagai juara umum Festival Qosidah se-Provinsi Lampung harus terus melestarikan kesenian tersebut. Yayasan Dian Esa Semesta dan Majelis Taklim Rahmat Hidayat menggelar festival qosidah se-Provinsi Lampung dengan jumlah peserta 530 grup. Masing-masing grup beranggotakan 10 hingga 15 orang. Kegiatan itu digelar pada 25-31 Januari 2017.

Ia melanjutkan kegiatan itu harus terus dipertahankan dan para grup qasidah diharap mengembangkan kesenian itu, sehingga bisa lebih baik. "Seni qasidah bisa menjadikan pergaulan remaja menjadi terarah dan positif. Semangat itulah yang membuat pihaknya bersama segenap elemen makin gencar mengembangkan seni qasidah di Lampung," kata Pembina Majelis Taklim Rahmat Hidayat itu.

Sementara itu, Ketua Umum Majelis Taklim Rahmat Hidayat Eva Dwiana mengatakan juara umum lomba itu harus bisa mewakili Provinsi Lampung di tingkat nasional. "Harus bisa mewakili Lampung ke kancah nasional. Antusiasme �masyarakat dalam mengikuti kegiatan ini pun sangat baik, terbukti ratusan peserta turut serta dalam lomba ini," kata dia.

Eva melanjutkan festival qosidah juga dapat digunakan sebagai wadah peserta untuk saling bersilaturahim. Juara umum mendapatkan hadiah sepeda motor dan umrah gratis bagi 10 orang.

�