Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Warga Kecewa Pembangunan Dua Sumur Bor Rp100 Juta, Begini Kata Kepala Kampung Bumi Dipasena Makmur
Lampungpro.co, 10-Dec-2024

Amiruddin Sormin 3947

Share

Titik Sumur Bor Dana Desa 2024 Kampung Bumi Dipasana Makmur dengan fasilitas tambahan swadaya dan gotong royong warga LAMPUNGPRO.CO

RAWAJITU TIMUR (Lampungpro.co): Kepemimpinan Abu Yasid, Kepala Kampung Bumi Dipasena Makmur, Kecamatan Rawajitu Timur, Kabupaten Tulang Bawang, menuai kritik tajam dari masyarakat. Pasalnya, selama hampir tiga tahun,memimpin, dia banyqk dapat sorotan warga lantaran proyek pengadaan dua titik sumur bor beraumber Dana Desa (DD) Tahap II 2024 sebesar Rp100 juta bermasalah.

Proyek ini dianggap bermasalah, mulai dari kurang transparansi hingga anggaran yang dinilai terlalu tinggi. Warga menduga ada penggelembungan anggaran (mark up), mengingat sumur bor yang dihasilkan hanya berupa air keluar tanpa fasilitas pendukung yang memadai.

Dengan anggaran Rp50 juta untuk satu titik, hasil yang diperoleh dinilai tidak sebanding. Untuk memastikan informasi yang beredar, awak media Lampungpro.co melakukan peninjauan ke lokasi proyek, mewawancarai warga, serta meminta keterangan dari pihak terkait Termasuk Pemerintah Kampung, Tim Pelaksana Kegiatan (TPK), dan Pendamping Desa (PD).

Dua titik sumur bor yang dimaksud terletak di lokasi berbeda. Titik pertama berada di samping kantin Alpha, namun kondisinya tidak terawat dan ditumbuhi semak belukar. Bak plastik yang tersedia hanya menampung air hujan. Sedangkan titik kedua di dekat logistik Bravo, dan masih berfungsi dengan fasilitas tambahan berupa toren air, mesin pompa, dan jalan rabat beton yang dibangun secara swadaya oleh warga.

Sejumlah warga yang enggan disebutkan namanya menyatakan bahwa proyek ini seharusnya menjadi solusi kebutuhan air bersih. Namun, nyatanya minim keterlibatan masyarakat, proyek setengah jadi, terlalu mahal, bahkan satu sumur kini terbengkalai karena kerusakan dan minim fasilitas.

"Kalau proyek ini dikelola swakelola melibatkan masyarakat, anggaran sebesar itu bisa mencakup semua fasilitas pendukung, nah ini hanya sumur bor dan mesin sedot saja tanpa fasilitas tambahan" ungkapnya.

Salah seorang warga, Suprapto, mengungkapkan pembangunan sumur bor di logistik Bravo, berada di dekat rumahnya. Pemerintah kampung hanya mengadakan sumur dan mesin pompa, sementara fasilitas lain, seperti dudukan toren, toren, kabel listrik, dan jalan rabat beton sepanjang 30 meter, harus dibangun melalui swadaya masyarakat dengan total biaya Rp12 juta. Dari jumlah tersebut, Rp10 juta berasal dari kontribusi warga, dan Rp2 juta merupakan bantuan dari Pemerintah Kampung.

"Warga sepakat bergotong royong dan menggunakan dana sendiri untuk melengkapi fasilitas, kalau tidak, maka warga akan kesulitan menggunakan sumur bor tersebut," kata Suprapto.

Sementara itu Pendamping Desa (PD) Kecamatan Rawajitu Timur, Romli, mengatakan banyak kegiatan di kampung-kampung yang bermasalah karena tidak sesuai regulasi yang ada. "Pendamping Desa sudah mengingatkan kepala kampung agar seluruh kegiatan sesuai regulasi. Kami juga telah memberikan arahan dan peringatan," ujar Romli.

Ketika dikonfirmasi, Kepala Kampung Bumi Dipasena Makmur, Abu Yasid, menjelaskan proyek pengadaan sumur bor di kampungnya tersebut sudah dilaksanakan sesuai regulasi, dilakukan secara transparan, ada papan informasi proyek dan melibatkan TPK.

"Kami melibatkan masyarakat bahkan sejak dalam perencanaan sumur bor ini," ujar Abu

Ia juga menyebutkan anggaran sebesar Rp50 juta per titik, memang hanya mencakup pengeboran hingga air keluar, tanpa fasilitas tambahan. Sesuai RAB. "Biaya terlihat tinggi karena kami mengontrak penyedia jasa mesin bor hingga air dinyatakan layak dengan kedalaman sumur 130 meter, Medan pengerjaan sulit, ditambah honor TPK dan pajak," jelas Abu Yasid.

Terkait kerusakan salah satu sumur, Abu Yasid menyatakan bahwa hal itu masih dalam masa garansi. Pihaknya meminta agar pemvorong segera memperbaikinya. (***)

Editor Amiruddin Sormin, Laporan : Nafian Faiz

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Pilgub Lampung, Peruntungan Arinal Djunaidi Berhenti di...

Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...

1050


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved