Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Warga Keluhkan Tidak Ada Dokter PNS dan Lab Darah di Puskesmas Tegineneng Pesawaran
Lampungpro.co, 22-Mar-2021

Arif Sofiyan 2196

Share

Anggota DPRD Pesawaran saat reses di Tegineneng, Sabtu (20/3/2021). LAMPUNGPRO.CO

TEGINENENG (Lampungpro.co): Warga Tegineneng, Kabupaten Pesawaran, mengeluhkan tidak adanya tenaga dokter berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) bertugas di Puskesmas Tegineneng. Keluhan tersebut disampaika warga kepada Anggota DPRD Kabupaten Pesawaran, Lenida Putri saat reses II. 


Fitri, warga setempat, mengatakan puskesmas masih terkendala fasilitas laboratorium darah lengkap dan belum ada tenaga dokter PNS. "Di sini belum ada laboratorium darah lengkap sehingga jika warga kesulitan saat hendak memeriksakan darah. Belum lagi di sini belum ada dokter PNS-nya, " kata Fitri, Sabtu (20/3/2021). 

Terkait tidak adanya dokter PNS, dikatakan Lenida, bukan karena pemerintah tak mendukung. Minat dokter jadi pegawai negeri untuk mengisi formasi sangat minim. Sementara masyarakat yang membutuhkan akses kesehatan makin besar.  

Apa yang dialami masyarakat Tegineneng, lanjut Lenida, juga terjadi di daerah lain. Sebab, pemerintah tidak bisa memaksakan para dokter untuk bekerja sebagai PNS pemerintahan.

"Terus terang saja sekolahnya mahal. Mereka milih-milih di Pemda mana yang intensifnya lebih tinggi," kata dia. 

Mengenai fasilitas laboratorium darah lengkap, dia berjanji akan koordinasi dengan pihak dinas terkait dan akan dibahas melalui rapat lintas partai. Komisi akan memasukkannya ke dalam E-Pokir. 

Dalam reses kali ini, tidak hanya persoalan fasilitas puskesmas yang dikeluhan masyarakat. Kegiatan reses di Kecamatan Tegineneng dan Negeri Katon pun menyerap beberapa aspirasi masyarakat sekitar seperti, permintaan pembinaan dan bantuan UMKM, insentif marbot, guru ngaji, dan penjaga makam minta ditambah jumlah penerimanya. 

"Sebanyak 90 persen permintaan pembangunan dan perbaikan jalan. Nanti diusahakan yang terbaik, dengan membawanya lebih dulu ke rapat. Kemudian dimasukkan ke E-Pokir. Tapi selalu pakai skala prioritas, mana yang lebih bersifat urgent, " kata Lenida. (PRO1)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
TPA Sampah Bakung Disegel, Pemkot Bandar Lampung...

Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...

350


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved