TRIMURJO (Lampungpro.com): Warga Desa Pujo Asri, Kecamatan Trimurjo, Lampung Tengah, mengapresiasi program beasiswa bagi anak petani kurang mampu Pemerintahan Muhammad Ridho Ficardo-Bachtiar Basri selama tiga tahun memimpin Provinsi Lampung. Warga berharap duet yang kembali maju pada Pilgub Lampung dengan nomor urut 1 satu memperluas beasiswa di Politeknik Negeri Lampung (Polinela) agar lebih banyak anak petani kuliah.

"Saya betul-betul berterima kasih kepada Pak Ridho, karena sejak Bapak jadi gubernur, banyak anak petani yang kurang mampu bisa merasakan pendidikan di Polinela," kata Sukamti (47) saat menghadiri kunjungan Ridho Ficardo di Desa Pujo Asri, Kecamatan Trimurjo, Lampung Tengah, Minggu (22/4/2018).

Harapan senada disampaikan Zainal Arifin (24), alumni penerima beasiswa Polinela, yang diwisuda April 2018. "Saya sangat bersyukur bisa kuliah sampai lulus di Polinela berkat program Pak Ridho. Saya mewakili alumni-alumni yang lain, mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya. Semoga Bapak bisa terus memimpin provinsi ini," kata Zainal.

Zainal beserta alumnus lain, ingin menyalurkan ilmu yang diterima sekaligus mengabdikan diri untuk Lampung. "Ilmu yang kami terima, akan kami terapkan khususnya di kampung kami masing-masing, tapi belum tahu harus bagaimana, mungkin sekiranya Pak Ridho bisa membantu kami," kata Zainal.

Menanggapi hal tersebut, Ridho mengatakan, selepas cuti dia akan langsung segera berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota. Targetnya, lulusan beasiswa Polinela dapat diberdayakan di desanya masing-masing untuk kemajuan masyarakat Lampung.

"Alhamdulillah, inilah yang menjadi mimpi kita bersama-sama. Bagaimana anak-anak petani menjadi semakin pintar dan bisa kuliah tinggi. Insya Allah dengan ilmu yang diterima saat kuliah, bisa diterapkan dalam bidang pertanian, tentunya dengan hasil yang lebih baik lagi," kata Ridho, disambut tepuk tangan warga desa.

Menurut Ridho, Lampung membutuhkan tenaga madya terampil di pedesaan di bidang pertanian, peternakan, perkebunan, dan teknologi pengolahan hasil pertanian. "Hal ini penting dan strategis, mengingat tenaga kerja muda di pedesaan banyak yang mulai meninggalkan pertanian dan memilih bekerja sebagai tenaga kerja di berbagai Industri di luar Lampung," jelas Ridho. (PRO1)