Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Warisan Budaya, Kakiceran Tradisi Syawalan Khas Pesisir Barat Lampung
Lampungpro.co, 05-Jul-2017

Amiruddin Sormin 4470

Share

KRUI (Lampungpro.com): Warga Pesisir Barat, Lampung, punya tradisi unik memeriahkan silaturahmi Idulfitri khususnya Kecamatan Lemong dan Pesisir Utara. Secara marga adat, Pesisir Barat terdiri tiga yakni Pugung Malaya, Pugung Penengahan, dan Pugung Tampak atau lebih dikenal dengan sebutan daerah Pugung Krui.

"Kakiceran diikuti penari atau anak tari yang mewakili tiap pekon dari tiga marga tersebut. Pekon yang jadi Tuan rumah bergantian mulai 1 Syawal sampai semua pekon selesai. Acara dimulai dari pukul 21.00 atau 22.00 sampai selesai. Lokasinya di tempat terbuka di tengah Pekon dilengkapi meja, kursi, lampu dan sound system," kata Kepala Dinas Pariwisata Pesisir Barat, Audi Marpi, Selasa (4/7/2017).

Setiap pekon menjadi tuan rumah. Penarinya anak-anak perempuan, biasanya kelas dua sekolah dasar sampai kelas tiga sekolah menengah pertama, tapi ada juga yang usia sekolah menengah atas. Mereka ini disebut anak tari. Pengajar tari alias koreografer muli (gadis) dan meranai (bujang) di desa masing-masing disebut guru tari.

Penari anak-anak di acara Kakiceran. LAMPUNGPRO.COM/DISPAR PESBAR
 

Jika semalam ada tiga lokasi kakiceran, anak tari dan guru tari dibagi menjadi tiga kelompok. "Kebanggaan bagi mereka semua bisa mewakili dan mengharumkan nama pekon masing-masing," kata Audi Marpi yang pernah menjadi pengentuha meranai (kepala bujang) dan guru tari.

Hadiah menarik disediakan tuan rumah seperti buku, alat tulis, piala, uang saku, hingga kambing, bahkan sapi. Biaya penyelenggaraan, hadiah, dan makan minum kakiceran berasal dari swadaya masyarakat. Banyak perantau pulang kampung karena kangen dengan kedayokan (acara) Kakiceran ini. Banyak yang baru kembali ke rantau setelah Kakiceran.

Bupati Pesisir Barat Agus Istiqlal (mengacungkan jempol) dan Kadis Pariwisata Pesisir Barat Audi Marpi (kedua kanan), bersama Ketua DPP Granat Hendry Yosodiningrat (berpeci) bersama para penari di acara Kakiceran. LAMPUNGPRO.COM
 

Bupati Pesisir Barat Agus Istiqlal mengaku sangat menghargai upaya masyarakat Pugung melestarikan tradisi yang menjunjung adat dan budaya. "Tahun lalu saya menonton di Pekon Lemong, tahun ini di Pekon Pugung Penengahan. Ke depan Insya Allah bisa direalisasikan bantuan dana penyelenggaraan Kakiceran dan bantuan pembangunan Rumah Adat Marga," kata Agus Istiqlal.

Pada 2016, Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat melalui Dinas Pariwisata mengusulkan Kakiceran sebagai Warisan Budaya Tak Benda ke Kementerian Pariwisata dan disetujui. "Jadi, resmilah Kakiceran ini sebagai satu-satunya Warisan Budaya Tak Benda asal Kabupaten Termuda di Provinsi Lampung ini," kata Udo Lal, panggilan akrab Agus Istiqlal. (PRO1)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Pilgub Lampung, Peruntungan Arinal Djunaidi Berhenti di...

Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...

1265


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved