Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

WHO: 160 Anak Terbunuh Setiap Hari Akibat Serangan Israel, Sekjen PBB Sebut Gaza Jadi Kuburan Bagi Anak
Lampungpro.co, 08-Nov-2023

Amiruddin Sormin 5879

Share

Seorang pria mengevakuasi korban anak-anak setelah serangan Israel di kamp pengungsi Bureij di Jalur Gaza, Palestina, Kamis (2/11/2023). [Mahmud HAMS/AFP]

GAZA (Lampungpro.co): Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa (7/11/2023) mengatakan bahwa sekitar 160 anak tewas setiap harin di Gaza, di mana serangan Israel telah mencapai waktu satu bulan. "Rata-rata sekitar 160 anak terbunuh setiap hari berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Palestina)," kata pejabat WHO Christian Lindmeier dalam konferensi PBB di Jenewa, seperti dikutip Suara.com (jaringan media Lampungpro.co), Rabu (8/11/2023).

Lindmeier menegaskan kembali "kebutuhan mendesak" akan bantuan kemanusiaan untuk meringankan penderitaan. "Ribuan orang di Gaza meninggal dunia, dan mereka yang masih hidup menderita trauma, penyakit, kekurangan makanan dan air," katanya.

"Mereka butuh air, bahan bakar, makanan dan akses yang aman terhadap layanan kesehatan untuk bertahan hidup," lanjut Lindmeier.

"Semuanya sudah siap," katanya, mencatat bahwa logistik, konvoi dan perbekalan sudah siap. Namun, "yang tidak ada adalah akses dan itulah yang diperlukan. Kami memerlukan akses yang aman dan terjamin tanpa hambatan ke pasien dan ke rumah sakit. Menyeberang masuk ke Gaza adalah satu hal, langkah selanjutnya adalah mencapai rumah sakit dan tempat perbekalan."

Mengenai rumah sakit di wilayah utara, dia mengatakan bahwa WHO mampu membawa pasokan ke rumah sakit hanya "sekali". "Persediaan telah diambil dari tangan kami dan segera dibawa ke ruang operasi karena semua yang dibawa, termasuk anestesi, yang diperlukan pada saat itu juga," kata Lindmeier.

Saat ditanya mengenai klaim Israel bahwa rumah sakit di Gaza menjadi sasaran akibat adanya terowongan Hamas di bawah rumah sakit, dia berkata: "Sebagai WHO, kami tidak dapat memverifikasi apa yang ada di bawah rumah sakit. Yang kami bisa verifikasi adalah apa yang ada di dalam rumah sakit dan di atas tanah dan hal tersebut sangat membutuhkan fasilitas medis."

Jalur Gaza dibom secara besar-besaran sejak kelompok Hamas melancarkan serangan mendadak terhadap Israel pada 7 Oktober. Setidaknya 10.328 warga Palestina, termasuk 4.327 anak-anak dan 2.719 perempuan,  tewas sejak serangan balik tersebut. Sementara itu, jumlah kematian dari pihak Israel, menurut data resmi hampir mencapai 1.600 orang.

Sekjen PBB Antonio Guterres telah mengatakan bahwa "Gaza menjadi kuburan bagi anak-anak," karena ratusan anak perempuan dan laki-laki tewas atau terluka setiap hari. Mencapai satu bulan, 70 persen populasi di Gaza telah mengungsi, menurut badan PBB untuk Palestina, UNRWA.

"Hal ini terjadi seiring dengan ketakutan terus menerus dan kondisi kehidupan yang tidak manusiawi bagi hampir 1,5 juta orang. Tempat perlindungan UNRWA telah mencapai 4 kali lipat dari batas kapasitasnya. Para warga sipil menjadi sasaran pemindahan paksa dan hukuman kolektif," kata UNRWA dalam sebuah pernyataan. (***)

Editor Amiruddin Sormin

 

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Pilgub Lampung, Peruntungan Arinal Djunaidi Berhenti di...

Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...

1275


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved