BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co) : Semakin berkembangnya Teknologi A.I (Artificial Intelligence) berdampak pada kemudahan dari berbagai aspek bagi umat manusia, tidak terkecuali di bidang Pendidikan. Universitas Teknokrat Indonesia berupaya merespons perkembangan teknologi A.I. dengan melakukan riset dan inovasi untuk membantu pelayanan pendidikan.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat di Universitas Teknokrat Indonesia (UTI), Dr. Ryan Randy Suryono menyatakan bahwa UTI adalah perguruan tinggi pertama di Indonesia yang menciptakan dosen AI (kecerdasan buatan). UTI merupakan pelopor dalam pendidikan metaverse dan dosen AI di Indonesia, pernyataan tersebut disampaikan pada hari Jumat (5/5/2023).
Tim tersebut melibatkan beberapa pakar di bidang kecerdasan buatan dan data science, pengembangan avatar, pengolahan teks ke suara, penelitian dan pengembangan metaverse, serta pengembangan teknologi pendidikan. Dr. Si Dedi Darwis, S.Kom., M.Kom., merupakan salah satu pakar yang membantu Dr. Ryan di bidang kecerdasan buatan dan data science.
Bidang pengembangan avatar dikerjakan oleh Ade Surahman, S.Kom., M.Kom, sementara Bidang pengolahan Teks ke Suara dikerjakan oleh Donaya Pasha, S.Kom., M.Kom. Untuk Bidang peneliti dan pengembangan Metaverse, ditangani oleh Yuri Rahmanto, S.Kom., M.Kom, dan Bidang pengembangan teknologi pendidikan oleh Achmad Yudi Wahyudin, S.Pd., M.Pd.
Ryan menyatakan bahwa pembuatan dosen AI tidak harus melibatkan robot. Menurutnya, dosen AI dapat diciptakan melalui penggunaan pemrograman deep learning dan natural language processing (NLP).
Dalam pengembangannya, tim tersebut juga menggunakan teknologi text to speech untuk mengubah teks menjadi suara. Hal tersebut dijelaskan oleh Ryan bahwa teknologi text to speech merupakan salah satu teknologi yang digunakan dalam pembuatan dosen AI tersebut.
Ia juga menjelaskan bahwa program dosen AI yang dikembangkan oleh UTI memiliki keunggulan dalam penggunaan tujuh bahasa yang berbeda. Menurutnya, saat ini program tersebut sudah dapat menggunakan tujuh bahasa yang berbeda, antara lain Bahasa Indonesia, Inggris, Jepang, Korea, Mandarin, Jerman, dan Arab.
Berikan Komentar
Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...
383
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia