BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Pengurus Asosiasi Aspal Beton Indonesia (AABI) Provinsi Lampung meragukan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) selesai 2018 sesuai target Presiden Joko Widodo. Menurut Sekretaris AABI Lampung Arie Nanda Djausal, pembangunan JTTS terkendala distribusi material ke lokasi proyek.

"Saat ini ruas JTTS Terbanggi Besar-Pematang Panggang belum mulai bekerja karena terkendala peralatan, terutama distribusi material. Kemampaun peralatan anggota AABI se-Indonesia hanya 37%. Tentunya angka itu lebih kecil di Lampung. Hampir semua diler dump truck kosong," kata Arie Nanda Djausal di Bandar Lampung, Jumat (10/3/2017).

Hampir sebagian material agregat JTTS didatangkan dari Lampung Selatan, tepatnya di seputaran Tanjungan, Tarahan Palas, Penengahan, dan Bakauheni. Hanya sebagian kecil dari Lampung Tengah. Jarak tempuh yang panjang menuju Sumatera Selatan itu melalui Jalan Lintas Timur (jalintim). Akibatnya, kini kondisi jalintim rusak parah akibat kelebihan beban truk pengangkut batu jalan tol.

BACA JUGA: Pemprov Lampung Lepas Jalan Ryacudu Jadi Akses Tol Trans Sumatera

"Kapasitas dumptruck yang ada di Lampung hanya 14%. Stok truk di Jawa juga kosong karena untuk memenuhi angkutan proyek di luar Jawa seperti Papua dan Indonesia Timur. Selain itu, naiknya harga jual batu bara membuat pengusaha angkutan lebih memilih angkutan batu bara daripada batu," kata Arie Nanda.'

Pembangunan JTTS di Provinsi Lampung total sepanjang 252,7 kilometer (km) ditargetkan selesai pada 2018, menjelang pembukaan Asian Games. Di Lampung, terdapat dua ruas JTTS yakni Bakauheni-Terbanggi Besar sepanjang 140,7 km dan ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang sepanjang 112 km, mulai dari Bakauheni, Lampung Selatan sampai dengan Pematang Panggang, Mesuji. Pembangunan konstruksi badan jalan tol (rigid pavement) dilaksanakan sepanjang kurang lebih 15 km, meliputi jalan utama (main road) sepanjang 7,7 km dan jalan akses sepanjang 7 km. (PRO1)