Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Ada 72 Ribu Guru Dilatih Ciptakan Siswa Berketerampilan Pikir Tingkat Tinggi
Lampungpro.co, 27-Nov-2018

Erzal Syahreza 644

Share

Mendikbud RI, Muhadjir Efendi, Guru, Lampung, Bandar Lampung, Lampungpro.com, Info Lampung, Info Bandar Lampung, Polda Lampung, Lampung Raya, Info lampung

JAKARTA (Lampungpro.com): Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menargetkan 72.000 guru kejuruan mengikuti pelatihan khusus hingga 2018. "Target kita ya 72.000 guru, ini untuk guru vokasi hingga 2018," kata Muhadjir ketika ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (26/11/2018) seperti dikutip dari Antara.

Ia menyebutkan, pihaknya melaksanakan pelatihan khusus guru berupa penataran agar mendorong peserta didik memiliki keterampilan berpikir tingkat tinggi atau HOTS (High Order Thinking Skills). "Kita adakan penataran besar mengenai HOTS ini," kata dia.

Ia menyebutkan Presiden Jokowi dalam pertemuan itu meminta pembenahan dari hal yang bersifat fundamental. "Kalau di Kemendikbud yang fundamental ya guru. Ini yang harus dibenahi," kata dia.

Menurut dia, guru harus diberi pemahaman untuk menyonsong revolusi industri keempat. Guru harus bisa membuat anak berpikir kritis, kreatif, inovatif, kolaboratif. "Juga memiliki keterampilan komunikasi yang bagus serta percaya diri. Untuk ini makanya kita adakan penataran HOTS untuk guru," ujar Muhadjir.

Ia menyebutkan, penataran HOTS sudah mulai dilakukan dua tahun yang lalu. "Makanya saat ujian kita menggunakan metode HOTS karena gurunya sudah kita latih sampai hal teknis," kata dia.

Mendikbud menyebutkan saat ini untuk guru Matematika sudah mencapai standar itu. "Untuk guru matematika sudah hampir seluruhnya yang merupakan kerja sama dengan pabrik kalkulator casio, juga kita kirim guru ke Jepang untuk mengikuti pelatihan," kata dia.

"Untuk SMA makanya kemarin mereka menjerit jerit kan karena metode baru. Kita berlalukan HOTS ini mulai ke bawah. Ia meminta HOTS tidak hanya diartikan sebagai penguasaan tentang teori-teori critical thinking, analitical thinking, solution thinking, tapi juga metode pembelajaran," kata dia.

Mendikbud menyebutkan sebenarnya industri keempat ini salah satu celah yang bisa diisi industri kreatif yang unik, tidak melalui pabrikasi dan tidak berulang. "Harus unik, sekarang trennya itu dan kita sangat kaya dengan produk seperti itu yang dieksplorasi," tandas Muhadjir. (***/PRO3)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Era Digital, Era Journalist No Borders, Masih...

Ini adalah refleksi tajam terhadap etos kerja jurnalisme lapangan,...

265


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved