BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Para pedagang pasar Lampung yang tergabung di Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI), berharap kedatangan Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno ke Bandar Lampung, Selasa (9/10/2018) membawa program perbaikan nasib pedagang, khususnya pedagang pasar tradisional dan pedagang kaki lima. Menurut Ketua DPD APPSI Lampung Herman Malano, nasib pedagang di berbagai pasar tradisional belum membaik.

Menurut Herman Malano, kedatangan Sandiaga Uno selain menjadi ajang silaturahmi sesama pengurus APPSI, juga dimanfaatkan untuk menyampaikan aspirasi. Sandiaga Uno merupakan Ketua Umum DPP APPSI masa bakti 2015-2020. Sedangkan Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Sandiaga Uno pada Pemilihan Presiden (Pipres) 17 April 2019, merupakan Ketua Dewan Pembina DPP APPSI.

"Kalau ada agenda kunjungan Pak Sandiaga Uno, itu memang tugasnya selaku Ketua Umum APPSI. Beliau rutin berkunjung ke pasar-pasar tradisional," kata Herman Malano didampingi Ketua APPSI Kota Bandar Lampung, Sutan Ramandung Piliang, saat ditemui di Pasar Bawah Ramayana.

Beberapa aspirasi yang disampaikan sebagai bahan perjuangan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno adalah memperbaiki kondisi pasar tradisional di Lampung yang belum bisa bersaing dengan pasar moderen. Kemudian, memperbaiki manajemen pasar tradisional dan memberikan kepastian hukum bagi pedagang pasar tradisional.

Pada bagian lain, Sutan Ramandung Piliang mengatakan berbicara ekonomi kerakyatan tak lepas dari peran pedagang pasar. "Di Bandar Lampung ini ada sekitar 31 pasar tradisional dan di Lampung lebih dari 500 pasar yang menjagi gantungan hidup ribuan pedagang. Umumnya mereka pedagang kecil. Jadi, sesungguhnya jika ingin berpihak pada ekonomi kerakyatan, tak bisa tidak harus memperjuangan pasar tradisional menjadi lebih baik dan bersaing," kata Sutan Ramandung Piliang.

Kesempatan bertemu dengan Sandiaga Uno di Pasar Tugu, kata Sutan Ramandung, akan dimanfaatkan untuk menyampaikan kondisi terkini para pedagang di Lampung. Dia berharap, Sandiaga Uno dapat memperjuangan nasib pedagang pasar dalam kebijakannya jika dipercaya memimpin negeri ini. "Kami butuh keberpihakan, karena tak mungkin pedagang tradisional dibiarkan bertarung bebas dengan pasar moderen seperti sekarang," kata Sutan Ramandung. (PRO1)