PRINGSEWU (Lampungpro.co) : Sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang berkualitas menjadi kunci penggerak Indonesia, termasuk dalam hal ekonomi. Diprediksi di tahun 2030 mendatang, Indonesia akan menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia.
Namun, masih ada tantangan tersendiri dalam pembangunan SDM karena masih rendahnya daya saing dibandingkan dengan negara-negara lain.
Berdasarkan laporan Business World, peringkat daya saing dari SDM Indonesia berada di ranking 45 dari 67 negara. Jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia, peringkat Indonesia ini masih terpaut jauh.
Oleh karena itu, menurut Nursodik, untuk menghadirkan SDM Indonesia yang kuat antara lain bergantung pada bagaimana anak-anak mengasup gizi ketika kecil. Pasalnya, gizi dan pangan tentu akan berpengaruh pada kecerdasan dan produktivitas kerja SDM Indonesia.
Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak berusia di bawah lima tahun (balita), akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) terhitung sejak janin hingga anak berusia 2 tahun. Angka prevalensi stunting di Indonesia berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022 masih tergolong tinggi di angka 21,6 persen. Adapun Presiden Joko Widodo telah menargetkan angka stunting turun menjadi 14 persen di tahun 2024.
Penjabat Bupati Pringsewu yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Pringsewu, Heri Iswahjudi, menjelaskan bahwa Kabupaten Pringsewu pada tahun 2021 menjadi lokus untuk kegiatan penurunan stunting penurunan angka kematian ibu dan bayi serta stunting. Berdasarkan data SSGI, angka stunting di Kabupaten Pringsewu mengalami penurunan dari 19% pada tahun 2021 menjadi 16,2% pada tahun 2022.
Heri berharap agar para peserta yang hadir di kegiatan Genbest Talk, dimana mayoritas adalah mahasiswa dan remaja Kabupaten Pringsewu, dapat semakin paham dan peduli untuk menjaga kualitas kesehatan diri sebagai para calon orang tua di masa mendatang.
Dalam Genbest Talk hadir pula Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pringsewu dr. Ulinnoha dan dr. Mario Johan sebagai narasumber. Keduanya hadir untuk menjelaskan dan menjawab pertanyaan para peserta seputar stunting.
Senada dengan dr. Mario, dr. Ulinnoha mengatakan bahwa anak stunting saat dewasa nanti akan berisiko mengalami penyakit degeneratif dibandingkan anak-anak lainnya.
Kemenkominfo sejak 2019 telah menggandeng generasi muda untuk turut serta mendukung upaya penurunan prevalensi stunting melalui Kampanye Genbest (Generasi Bersih dan Sehat). Langkah ini merupakan inisiasi Kemenkominfo untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat serta bebas stunting.
Genbest Talk di Kabupaten Pringsewu ini adalah salah satu rangkaian dari kampanye Genbest. Genbest mendorong masyarakat, khususnya generasi muda, agar menerapkan pola hidup bersih dan sehat di kehidupan sehari-hari. Melalui situs genbest.id dan media sosial @genbestid, Genbest juga menyediakan berbagai informasi seputar stunting, kesehatan, nutrisi, tumbuh kembang anak, sanitasi, siap nikah, maupun reproduksi remaja dalam bentuk artikel, infografik, serta videografik. (*/adv)
Berikan Komentar
Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...
1286
Lampung Selatan
3982
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia