Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Banyak OTT Kepala Daerah, PSI Sebut Kegagalan Partai Lama
Lampungpro.co, 26-Oct-2018

Erzal Syahreza 850

Share

PSI, Tsamara Amany Alatas, Politik, Kepala Daerah, OTT KPK, Lampung, Bandar Lampung, Lampungpro.com, Info Lampung, Info Bandar Lampung, Info Terkini, Politik Pilpres, Pilpres 2019

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Partai Solidaritas Indonesia ( PSI) menilai, Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Bupati Cirebon Sunjaya Purwadi Sastra semakin memperlihatkan kegagalan partai politik lama dalam membentengi kadernya dari praktik korupsi. Sunjaya menjadi kepala daerah ke-35 yang terjaring OTT KPK.

Di luar mereka ada, ada sekitar 50 kepala daerah lain yang dijerat KPK sebagai hasil penyidikan kasus sejak lembaga itu berdiri pada 2002. Sementara di jajaran legislatif, sekitar 250 wakil rakyat telah dijerat sejak 2004.

Ketika partai-partai politik lama gagal karena terbenam dalam tradisi usang dan berbahaya, kehadiran sebuah partai baru yang menawarkan antitesis menjadi sangat relevan, kata Ketua DPP PSI, Tsamara Amany Alatas, dalam keterangan tertulis  kepada Lampungpro.com, Jumat (26/10/2018).

PSI menilai ada masalah dalam rekrutmen di internal parpol lama. Parpol belum berkomitmen menghadirkan politisi yang bersih, baik untuk legislatif maupun eksekutif. Rekrutmen parpol masih dilakukan di ruang-ruang tertutup, jauh dari pantauan publik. Kita tidak tahu apa yang terjadi dan dibicarakan. Tapi kabar yang santer beredar selalu melibatkan sejumlah uang sebagai mahar. Tak ada uang, tak ada pencalonan," kata Tsamara.

Ketika politik uang terjadi, menurut Tsamara, pada gilirannya para politisi akan sangat tergoda untuk berupaya balik modal dengan cara apapun. PSI, menurut Tsamara, telah memulai tradisi baru. Rekrutmen dilakukan secara terbuka, disiarkan melalui media sosial, dan melibatkan panelis independen.

Salah satu panelis yang terlibat adalah mantan Wakil Ketua KPK, Bibit Samad Rianto. Ia memastikan sama sekali tak ada uang mahar dalam proses pencalonan. Kalau kita mau benar, benahi sejak hulu, dari proses rekrutmen, ujar Caleg DPR RI dari dapil Jakarta II ini. (***/PRO3)

#

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Setelah Dilantik 20 Februari Lalu, Apakah Keluhan...

Kawan, jangan lupakan jalan pulang: jalan rakyat yang dulu...

5410


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved