JAKARTA (Lampungpro.com) : Sekretaris Badan Kepegawaian Negara (BKN) Supranawa Yusuf menyebutkan, kemungkinan akan dilakukan perubahan kebijakan mengenai sistem penilaian hasil tes seleksi CPNS tahun 2018. Hal ini menyusul sangat sedikitnya jumlah peserta tes SKD (Seleksi Kemampuan Dasar) yang lolos passing grade.�
"Hingga hari ke-12 dan 13 pelaksanaan tes SKD di seluruh Indonesia, ada sekitar 7 juta peserta yang mengikuti tes SKD. Dari jumlah itu, yang lolos�passing grade�hanya sekitar 8 persen," kata� Supranowo, Sabtu (10/11/2018).
Bila hanya berpedoman pada nilai�passing grade, dia menyebutkan, akan banyak formasi CPNS yang kosong. "Tentu pemerintah akan merasa rugi, karena biaya yang telah dikeluarkan, tidak seimbang dengan hasil yang diperoleh," kata dia.
Dia juga menampik kemungkinan dilaksanakannya tes ulang CPNS. Hal ini karena untuk pelaksanaan tes ulang akan membutuhkan persiapan waktu yang cukup lama, dan juga biaya yang besar. Untuk mengatasi minimnya jumlah peserta tes SKD, Supratawa menyatakan, pemerintah yang terdiri dari BKN, Kemenpan RB, BPKP, dan pihak kepolisian, akan melakukan evaluasi secara menyeluruh hasil tes yang sudah dilaksanakan.
Namun dia memastikan, kebijakan yang diambil tidak dengan cara menurunkan ambang batas nilai atau�passing gradeyang sudah ditetapkan. ''Dalam hal penetapan passing grade, kita memutuskannya berdasarkan data pelaksanaan tes tahun sebelumnya. Materi soal juga sudah kita uji. Jadi tidak mungkin�passing grade�diturunkan, karena akan menurunkan kualitas CPNS yang akan kita rekrut,'' kata dia.
Kebijakan yang diambil, menurut Suprastawa, dengan melihat peringkat nilai dari mereka yang peserta tes yang tidak memenuhi passing grade dari salah satu materi ujian SKD. ''Ini yang mungkin kita kaji ulang. Dengan demikian, kualitas CPNS tidak akan diturunkan,'' ucapnya.
Bila opsi ini yang diambil, Supratawa mengaku masih belum bisa memperkirakan berapa jumlah peserta tes kemungkinan lolos SKD. ''Mungkin bisa lebih dari 50 persen. Tapi kalau dengan cara seperti ini masih kosong, ya apa boleh buat," kata dia.(**/PRO4)
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
4146
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia