Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Beda Sikap, Inayah Wahid Ungkap Gusdurian Netral Dalam Pilpres 2018
Lampungpro.co, 27-Sep-2018

Heflan Rekanza 1003

Share

JAKARTA (Lampungpro.com) : Meski Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid alias Yenny Wahid memutuskan mendukung pasangan nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019. Namun Gusdurian tetap netral. Banyak yang menyebut, dukungan putri pertama mendiang Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu akan diikuti oleh Gusdurian, pengikut setia Gus Dur.

Putri bungsu Gus Dur, Inayah Wulandari Wahid, dalam akun twitter pribadinya menegaskan, bahwa dukungan Yenny dan Barisan Kader Gus Dur (Barikade Gus Dur), tidak serta merta membuat Gusdurian juga ikut-ikutan mendukung pasangan Jokowi-Maruf.

"Teman-teman, yang tadi memberikan deklarasi adalah Mbak Yenny Wahid dan Barisan Kader Gus Dur (Barikade Gus Dur) ya, bukan Gusdurian. Gusdurian sendiri sebagai gerakan kultural tetap netral dan tidak memihak," tulis Inayah dalam akunnya @inayawahid.

Setidaknya ada sembilan pihak yang mewakili Konsorsium Gus Dur dalam memberikan sikap itu. Mereka adalah Barikade Gus Dur (Barisan Kader Gus Dur), Gatara (Gerakan Kebangkitan Nusantara), Forum Kyai Kampung Nusantara (FKKNU).

Lalu ada Garis Politik Al Mawardi (GP Al Mawardi), Komunitas Santri Pojokan (KSP), Jaringan Perempuan NKRI (JPN), Millenial Political Movement, Forum Profesional Peduli Bangsa, juga Satuan Mahasiswa Nusantara. Yenny mengatakan pihak-pihak tersebut mewakili segenap kader dan murid Gus Dur.

Inayah menegaskan, Gusdurian secara institusi tetap netral. Itu dijelaskannya lagi, menjawab pertanyaan nitizen bahwa walaupun netral tetapi orang-orang yang mendeklarasikan mendukung Jokowi adalah Gusdurian juga.

Maka, lanjut Inayah, tidak boleh membawa institusional Gusdurian pada wilayah politik praktis. Tetapi adanya Barikade Gus Dur itu sebagai institusi atau wadah dalam menyuarakan aspirasi politik anggotanya. "Fungsi Barikade Gus Dur ya untuk menyuarakan aspirasi politik yang nggak bisa dimunculkan lewat Gusdurian," kata dia.

Dia mengakui, setiap individu memiliki pilihan politik masing-masing. Tetapi itu bukan arahan dari Gusdurian. Sehingga, tidak boleh ada klaim-klaim politik yang mengatasnamakan gerakan kultural Gusdurian itu.(**/PRO4)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Setelah Dilantik 20 Februari Lalu, Apakah Keluhan...

Kawan, jangan lupakan jalan pulang: jalan rakyat yang dulu...

1485


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved