Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Belasan Tahun Kerja di Arab Saudi Tak Digaji, Warga Way Jepara Lampung Timur Ini Terkendala Biaya Pulang
Lampungpro.co, 04-Nov-2022

Febri Arianto 3132

Share

Nurhayati PMI asal Lampung Timur jadi budak di Arab Saudi ingin pulang ke tanah air. [ISTIMEWA]

SUKADANA (Lampungpro.co): Seorang pekerja migran Indonesia (PMI) asal Desa Sriwangi, Way Jepara, Lampung Timur bernama Nurhayati, sudah 16 tahun bekerja di Arab Saudi dan tidak pernah pulang ke Indonesia. Hal itu dikarenakan, Nurhayati kesulitan pulang karena tidak punya biaya.

Bibi Nurhayati yakni Mistini mengatakan, Nurhayati ingin pulang ke Indonesia setelah lima bulan belakangan ini, tinggal di KBRI Riyadh. Selama di KBRI, Nurhayati menunggu hak gajinya sudah 15 tahun belum dibayar, dan sedang diurus pihak relawan pekerja migran.

"Tapi kalau pulang ke Indonesia harus suruh biaya sendiri, untuk pembelian tiket. Sementara gaji keponakan saya saja, selama 15 tahun tidak dibayarkan," kata Mistini dilansir Suara.com (jaringan media Lampungpro.co), Jumat (4/11/2022).

Sementara orang tua Nurhayati sendiri, ekonominya masuk keluarga kurang mampu, sehari-harinya bekerja sebagai buruh serabutan. Kondisi ekonomi itu, tentunya tidak bisa membuat keluarga Nurhayati membeli tiket pesawat dari Arab Saudi ke Indonesia. Pihak keluarga berharap, pemerintah bisa membantu kepulangan Nurhayati.

Sementara itu, Ketua umum GARDA Buruh Migran Indonesia (BMI), Imam Subali membenarkan apa yang telah disampaikan Mistini tentang persoalan Nurhayati. Ada pun nasib PMI Nurhayati yang diperbudak di Saudi Arabia selama belasan tahun itu, hingga kini masih terkatung-katung di KBRI.

Hingga kini juga, belum ada kepastian kapan haknya bisa diterima dan bisa berkumpul lagi dengan keluarganya, yang sudah 16 tahun lebih terpisah. Sementara informasi dari KBRI mengenai hak gaji Nurhayati, masih menunggu eksekusi dari otoritas Arab Saudi, juga belum ada kepastian.

"Tidak tahu sampai kapan mengenai proses kepulangan PMI tersebut, bisa kembali ke pihak keluarga. Sebab KBRI tidak memiliki anggaran untuk memulangkan PMI tersebut," ujar Imam Subali.

Imam Subali menilai, peristiwa itu menggambarkan nasib pahlawan devisa yang sudah menyumbang devisa ratusan triliun untuk negara, namun tidak diperhatikan sama sekali. Imam sebagai Ketua Garda BMI pusat, segera berkoordinasi dengan BP2MI, Kemenaker, dan Kemenlu, agar mereka yang punya kebijakan bisa memperjuangkan kepulangan Nurhayati. (***)

Editor : Febri Arianto

Kontributor : Agus Susanto


Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Pilgub Lampung, Peruntungan Arinal Djunaidi Berhenti di...

Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...

1300


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved