Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Bikin Inovasi dari Limbah Kulit Jagung, Dua Mahasiswa UIN Raden Intan Lampung ini Juara Karya Tulis Ilmiah Nasional
Lampungpro.co, 03-Oct-2025

Febri 214

Share

Dua Mahasiswa UIN Raden Intan Lampung | Lampungpro.co/Dok UIN

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Inovasi manfaatkan limbah kulit jagung sebagai bahan baku mulsa biodegradable, mengantarkan dua mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung dari Program Studi (Prodi) Biologi Fakultas Sains dan Teknologi meraih juara kedua dalam lomba karya tulis ilmiah (KTI) tingkat nasional. 

Prestasi tersebut diraih dalam ajang Agriculture Competition 2025, yang diselenggarakan oleh Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur.

Kompetisi nasional tersebut, mengusung tema inovasi teknologi untuk pertanian berdampak dan menjadi wadah bagi mahasiswa diseluruh Indonesia, untuk menghadirkan ide-ide kreatif dalam bidang pertanian. 

Dalam ajang tersebut, dua mahasiswa Prodi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Raden Intan Lampung, Rosya Diyaul Aulya dan Febrian Afrida, menampilkan karya ilmiah mengenai pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Karya mereka berjudul "Optimalisasi Pemanfaatan Limbah Kulit Jagung sebagai Bahan Baku Mulsa Biodegradable untuk Meningkatkan Efisiensi Pertanian" itu, menawarkan solusi inovatif dalam mengatasi permasalahan limbah pertanian, sekaligus mengurangi ketergantungan pada mulsa plastik yang umum digunakan petani. Penelitian ini disusun menggunakan metode studi literatur dan memakan waktu sekitar satu bulan.

Febrian Afrida mengatakan, keunggulan utama dari mulsa berbahan limbah kulit jagung ini, terletak pada sifatnya yang mudah terurai dan ramah lingkungan.

"Keunggulan dari mulsa ini, tentu saja mudah terurai dan menjadi pupuk alami, juga dapat menurunkan emisi metana dengan menekan prinsip ekonomi sirkular pada pengurangan limbah, penggunaan kembali sumber daya, dan daur ulang," kata Febrian Afrida dalam keterangannya, Jumat (3/10/2025).

Dalam proses seleksi, mereka melewati berbagai tahapan, mulai dari pendaftaran sekaligus pengumpulan abstrak, pengumpulan full paper, menunggu penilaian karya, kemudian pengumuman 10 karya terbaik yang akan mengikuti proses presentasi final, hingga tahap terakhir pengumuman pemenang. 

Ada pun salah satu tantangan dalam penyusunan karya ini, belum sempatnya pembuatan prototipe mulsa biodegradable yang mereka rancang.

Berkaitan hambatan sendiri prototipe produk mulsa biodegradable yang belum sempat dibuat, membuat argument peneykamk masih perlu diuji coba, hal itu menjadi alasan mereka tidak menjadi juara pertama. 

Mereka termotivasi mengikuti perlombaan, karena sebagai mahasiswa untuk dapat terus berkarya dan berharap karya tersebut dapat diimplementasikan di masa depan, untuk menjadi solusi serta manfaat khusus bagi para petani Indonesia. 

Mereka juga berharap, agar prestasinya dapat mengharumkan nama baik almamater. Kemudian UIN Raden Intan Lampung dapat terus mendukung mahasiswa dalam mengimplementasikan ide serta karya, sehingga bukan hanya bersaing tingkat nasional, namun dapat bersaing ke tingkat Internasional. (***)

Editor : Febri Arianto

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Kenangan dan Kepergian

Bang Amiruddin Sormin namaya. Dari situlah, awal perkenalan kami,...

3444


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved