Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

BMKG Sumatera Selatan Ingatkan Satgas Tingkatkan Ancaman Karhutla Hingga Akhir September
Lampungpro.co, 22-Sep-2017

Lukman Hakim 868

Share

PALEMBANG (Lampungpro.com): Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Sumatera Selatan untuk meningkatkan kewaspadaan pada ancaman kebakaran hutan dan lahan hingga akhir September. Kepala Seksi Informasi BMKG Sultan Mahmud Badaruddin II Agus Susanto di Palembang, mengatakan peringatan ini berkaitan dengan perkiraan bahwa musim penghujan baru akan tiba di awal Oktober untuk beberapa kabupaten.

Sementara secara keseluruhan akan terjadi di Sumsel diperkirakan pada pertengahan Oktober. "Sepuluh hari terakhir ini harus benar-benar waspada, karena beberapa lokasi bisa tidak ada hujan lebih dari dua hari. Jika pun hujan maka intensitasnya sangat rendah sekali yakni kurang dari 50 mm," kata Agus, Jumat (22/9/2017).

Berdasarkan kondisi ini, dilansir Antara, sebagian besar kabupaten di Sumsel masih rawan mengalami kejadian karhutla (zona merah), apalagi dalam dua hari terakhir awan demikian cerah yang menunjukkan bawah lapisan awan berisi air hujan masih sangat sedikit. BMKG memperkirakan musim hujan akan diawali Sumatera Selatan sebelah barat yakni Musi Rawas Utara dan Banyuasin.

Kemudian, secara keseluruhan akan terjadi di November dengan intensitas di atas 50 mm. Sementara itu, berdasarkan perkiraan BMKG ini membuat Badan Penanggulangan Bencana Nasional Provinsi Sumatera Selatan menambah jadwal patroli. Jika sebelumnya hanya dua kali, kali ini ditambah sehingga menjadi empat kali yakni pagi, siang, sore, dan malam.

Kepala BPBD Sumatera Selatan Iriansyah mengatakan patroli di malam hari sangat dibutuhkan karena beberapa kasus didapati ada warga yang sengaja membakar hutan di sore hari untuk mengelabui petugas. "Tim Satgas Karhutla membutuhkan data akurat di lapangan sehingga harus dicros cek dengan patroli. Terkadang data dari Satelit LAPAN tekait titik api (hotspot) tidak bersesuaian dengan kenyataan di lapangan," kata Iriansyah.

Sementara itu, kebakaran hutan dan lahan kembali terjadi di Sumatera Selatan dipicu oleh puncak musim kemarau pada 11-18 September 2017 di Kabupaten Ogan Ilir dan Kabupaten Muaraenim. Kali ini, kebakaran tidak hanya di lahan gambut tapi telah merembet ke tanah mineral di Muarabelida, Muaraenim, yang diperkirakan telah menghanguskan lahan seluas 150 hektare. (**/PRO2)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Sepak Bola, Cara Hebat Pemimpin Menghibur Rakyat

Boleh saja menghujat kita dijajah Belanda selama 350 tahun....

249


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved