Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Bolehkah Olahraga saat Puasa? Simak Tips dari Dr. dr. Khairun Nisa Berawi
Lampungpro.co, 02-Jun-2018

Amiruddin Sormin 1581

Share

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Puasa selama Ramadan tak harus berdiam diri. Aktivitas olahraga pun dapat dilakukan. Menurut Dr. dr. Khairun Nisa Berawi, M. Kes, AIFO, selam Ramadan bisa berolahraga sore atau menjelang berbuka.

"Estimasi latihan selesai 30 menit sebelum azan Magrib sehingga sistem cerna masih diadaptasikan sebelum menerima makanan. Bila kita makan dengan banyak karbohidrat sebelum latihan akan menghambat sistem saraf simpatetik dan memicu sistem parasimpatetik (mendorong penyimpanan energi) dan mengurangi efek pembakaran lemak dari latihan bahkan menstimulasi rasa lemas karena efek parasimpatetik," kata Khairunnisa, Jumat (1/6/2018).

Latihan dengan perut kosong saat Ramadan, kata Nisa, efektif memaksa tubuh untuk membakar lemak dan beberapa manfaat tambahan. Dalam satu penelitian, yang berpuasa sebelum olahraga mengalami peningkatan kadar protein otot tertentu yang memainkan peran penting dalam sensitivitas insulin.

Namun untuk jenis olahraga latihan beban, sebaiknya dilakukan sesudah uka puasa. Makanlah 30 menit sebelum latihan dan mengandung protein whey yang mudah diserap. Beberapa orang kesulitan olahraga tanpa makan terlebih dahulu. Bagi orang ini, protein whey tinggi juga dapat menjadi makanan pralatihan yang bermanfaat.

Whey adalah salah satu dari dua protein yang ditemukan dalam susu, yang lainnya adalah kasein. Protein whey kaya glutamin, asam amino yang paling melimpah dalam otot dan asam amino rantai cabang, yang dapat memberi energi otot yang bekerja selama olahraga. Salah satu sumber makanan terbaik dari protein whey yakni keju ricotta.

"Biasanya orang-orang ini lebih sensitif terhadap perubahan kadar gula darah yang dapat menurun selama 15-25 menit pertama dari latihan mereka. Ini adalah penurunan gula darah yang menyebabkan pusing, pingsan, mual atau kepala terasa ringan," kata Nisa yang juga dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung itu.

Tentu saja, sejumlah faktor individu juga menentukan apakah layak untuk olahraga saat berpuasa. Seperti usia, kapan terakhir makan, hamil, minum obat, riwayat kesehatan, tingkat kebugaran, dan jenis latihan yang akan dilakukan.

Protein whey termasuk asupan yang dapat dikonsumsi sebelum latihan. Diet ini akan menjadi sumber energi selama latihan sehingga seharusnya tidak merusak sensitivitas insulin dan juga memberi Anda lebih banyak bahan bakar untuk bekerja lebih keras.

BACA JUGA:�Alquran Terapi Kanker, ini Penjelasan Dosen Unila Dr. dr. Khairun Nisa Berawi

Penelitian yang diterbitkan jurnal Medicine and Science in Sport and Exercise menunjukkan bahwa mengonsumsi protein whey (20 gram protein/porsi) 30 menit sebelum latihan beban meningkatkan metabolisme tubuh sebanyak 24 jam setelah latihan. Asam amino yang ditemukan dalam protein whey berkualitas tinggi mengaktifkan mekanisme seluler tertentu (mTORC-1). Pada gilirannya meningkatkan sintesis protein otot, meningkatkan kinerja hormon tiroid, dan melindungi penurunan kadar testosteron setelah latihan.

Dosis 20 gram protein whey sebelum latihan bermanfaat ganda dari peningkatan pembakaran lemak dan pembentukan otot pada saat yang bersamaan. Seorang wanita hanya membutuhkan setengah dosis dan jika berat badan 115 kg dibutuhkan 50-75% lebih banyak.

"Tidak semua orang perlu makan sesuatu sebelum olahraga. Tetapi jika harus melakukannya, protein whey berkualitas tinggi adalah salah satu alternatif terbaik. Ini akan menahan rasa lapar sambil tetap mengoptimalkan pembakaran lemak," kata Nisa yang juga pengurus Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Provinsi Lampung ini. (PRO1)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Eva Dwiana Lanjut, Banjir Bandar Lampung Bakal...

Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...

4140


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved