JAKARTA (Lampungpro.com): Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Bakauheni-Terbanggi Besar sepanjang 140,7 km selesai Desember 2018. Sedangkan ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang sepanjang 112 km rampung April 2019 dan kini pekerjaan mencapai 80 km.

"Sekarang untuk ruas Bakauheni-Terbanggi Besar tinggal persiapan akhir. Pekan depan Tim Laik Fungsi akan meninjau ruas Bakauheni-Terbanggi Besar sebagai persiapan operasional. Tim Laik Fungsi ini akan cek fisik dan memeriksa rambu-rambu," kata Kepala BPJT, Herry T. Zuna, kepada Lampungpro.com di ruang kerjanya Gedung Ditjen Bina Marga, Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Selasa (4/12/2018).

Mengenai jadwal operasi, Herry mengatakan juga ditargetkan Desember 2018. Namun semuanya tergantung hasil kunjungan Tim Laik Fungsi dan koordinasi dengan pihak terkait, seperti kepolisian. Sedangkan mengenai tarif, Herry mengatakan, akan ditentukan setelah jalan tol yang dibangun dengan saham 100% PT Hutama Karya itu, dioperasikan.

Berdasarkan tarif tol yang ditetapkan pemerintah pada 2016, untuk Golongan I Rp800/km. Namun, penetapan tarif itu, kata Herry, tetap menunggu keputusan bersama pemerintah.

Progres pembangunan JTTS ruas Bakauheni-Terbanggi Besar hingga pekan pertama Desember 2018 yakni Paket I yang dikerjakan PT Pembangunan Perumahan sepanjang 39,40 km mencapai 94,52%. Paket II, Sidomulyo-Kotabaru yang ditangani PT Waskita Karya sepanjang 40,60 km mencapai 100%.

Kemudian, Paket III Kotabaru Metro sepanjang 29 km yang dikerjakan PT Adhi Karya sepanjang 29 km realisasinya mencapai 97,06% dan Paket IV Metro-Terbanggi Besar sepanjang 31,93 yang ditangani PT Wijaya Karya realisasinya mencapai 95,66%. "Pekerjaan tersisa hanya penyelesaian jalan untuk tiga overpass atau jembatan penyeberangan," kata Herry.

Kecepatan kendaraan di ruas Bakauheni-Terbanggi Besar ini rata-rata 100 km/jam dengan perkiraan jumlah kendaraan yang melintas per hari yakni di Seksi I 13.050 kendaraan, Seksi II 18.854 kendaraan, dan Seksi III 15.117 kendaraan. Secara keseluruhan, investasi yang digelontorkan Rp16,79 triliun terdiri dari biaya konstruksi Rp12,22 triliun dan biaya pembebasan tanah Rp1,19 triliun. (PRO1)