#portalberitaasiangames #portalberitapendidikan #beritaolahragalampung #beritaolahraganasional #lampungproberitalampung #lampungprodotcom #beritapolitiklampung #webberitadaerah #webberitanasional #portalberitalampung #webberitalampung #portalberitanasional #beritalampungterkini #beritakulinerlampung #beritawisatalampung #portalberitawisata #portalberitawisatanasional

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Pemerataan akses pendidikan harus diimbangi dengan pemerataan pendidikan yang berkualitas. Sebenarnya itulah target utama dari Program Bantuan Operasional Daerah (Bosda). Memang saat ini baru berjalan di enam kabupaten, tapi kedepan harapan saya dapat mencakup seluruh 15 kabupaten/kota di Provinsi Lampung," kata calon Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo, Senin (26/3/2018) siang.

Hal itu disampai Gubernur Lampung (non-aktif) Muhammad Ridho Ficardo saat bersilaturahmi dengan masyarakat Pekon Yogyakarta Selatan, Kecamatan Gadingrejo, Pringsewu. Sebelumnya, Ridho Ficardo juga melakukan panen raya bersama masyarakat dan Gapoktan Sidorukun dari Desa Wonodadi Utara.

Ridho mengatakan target pembangunan di sektor pendidikan tidak hanya sekedar pemerataan akses pendidikan, tapi harus diimbangi dengan pemerataan yang berkualitas. Dan, salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui Program Bosda.

Melalui Program Bosda, Pemerintah Provinsi Lampung telah membantu siswa yang berprestasi, tapi memiliki keterbatasan finansial untuk tetap bersekolah. Pada 2017 Pemprov telah menggelontorkan dana sebesar Rp90 miliar lebih dari APBD 2017. Sedangkan, pada Semester I 2018, dana yang dianggarkan Rp22,9 miliar.

Sementara itu, Tarman, warga setempat, mempertanyakan soal bantuan pendidikan jika ingin melanjutkan kuliah, apakah Pemprov memiliki program khusus untuk hal tersebut. Selain itu, dia juga menanyakan apakah ada syaratnya layaknya ikatan dinas.

Menanggapi hal itu, Ridho menjelaskan saat ini Gubernur Lampung bersama jajaran Pemprov telah mencanangkan program beasiswa di Perguruan Tinggi Polinela, khusus untuk anak petani yang kurang mampu. Dibiayai sampai lulus. Bukan hanya biaya kuliah, tapi semuanya sampai biaya tempat tinggal, makan, dan lain-lain. Saat ini penerima beasiswa Polinela 125 orang per tahun, mungkin tahun ini atau ke depan bisa ditambah sampai 200 orang per tahun. Dan tidak ada ikatan dinas," kata Ridho. (**/PRO2)