REMBANG (Lampungpro.co): Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, berencana mengadopsi tetrapod yang digunakan di Pesisir Bonang, Rembang, untuk dimanfaatkan disepanjang garis Pantai Utara (Pantura) Jawa Tengah, dalam mengurangi abrasi dan banjir rob.
Tetrapod yang terbuat dari Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) sendiri, merupakan sisa pembakaran batu bara PLTU Rembang, yang terbukti kuat mampu memecah gelombang air laut.
Menanggapi hal itu, PT PLN (Persero) siap mendukung langkah Gubernur Jawa Tengah, dalam mitigasi bencana demi kepentingan masyarakat luas.
"Tetrapod ini berfungsi melindungi daratan dari abrasi yang disebabkan gelombang laut. Kami harap tetrapod ini dapat membantu menangani banjir secara signifikan dan bermanfaat bagi masyarakat luas," kata Ganjar Pranowo.
Sementara itu, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengungkapkan, PLN tak hanya mengoperasikan pembangkit untuk menghasilkan listrik saja.
Namun juga mengelola sisa pembakaran batu bara pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yaitu Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) untuk menjadi produk bermanfaat, salah satunya tetrapod.
"Ini adalah komitmen kami di PLN, untuk turut menjaga Pesisir Pantura aman dari ancaman abrasi dan banjir rob. Untuk itu, PLN mengolah FABA menjadi bahan bangunan seperti tetrapod yang bisa digunakan sebagai pemecah ombak," ungkap Darmawan Prasodjo.
Tetrapod merupakan struktur peredam gelombang laut yang terbuat dari beton, yang terbuat dari FABA yang dihasilkan dari PLTU Tanjung Jati B dan PLTU Rembang. Untuk produk tetrapod yang dihasilkan ada dua jenis yaitu berat 100 kg dan 1 ton.
PLN memastikan penggunaannya juga aman dan tidak akan mencemari lingkungan, karena kualitasnya sudah sesuai dengan standar nasional.
Untuk produk FABA dari PLTU Tanjung Jati B, telah lolos pengujian Laboratorium Bahan Konstruksi dari Universitas Sultan Agung (Unissula) dan produk FABA dari PLTU Rembang telah lolos uji laboratorium dari Universitas Diponegoro (Undip).
"Komposisi bahan tetrapod yang kami buat sudah paten dan sesuai dengan standar mutu nasional. Ini juga salah satu bukti PLN bisa mengolah sisa dari operasional pembangkit listriknya, menjadi material yang bermanfaat untuk masyarakat," ujar Darmawan.
Selain itu, Darmawan menyebut, pihaknya akan terus mendorong pemanfaatan FABA lebih luas untuk menjadi katalis perekonomian masyarakat Pesisir Pantura, khususnya disekitaran PLTU. Hal iyu sejalan dengan prinsip environmental, social and governance (ESG) yang dijalankan PLN.
Dalam hal itu, PLN terbuka kepada masyarakat yang ingin ikut serta dalam memanfaatkan FABA ini. PLN ingin seluruh pembangkitnya menjadi episentrum perbaikan lingkungan, sosial, dan kesejahteraan masyarakat. (***)
Editor : Febri Arianto
Berikan Komentar
Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...
1296
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia