JAKARA (Lampungpro.com) : Calon presiden (Capres) Prabowo Subianto meminta agar sistem teknologi informasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) diaudit. Prabowo juga menyerukan agar kekeliruan input data hasil pemilihan presiden 2019 diperbaiki. "Yang kami minta adalah koreksi terhadap semua kekeliruan itu. Kami meminta ada audit IT. Sesederhana itu. Semua kesalahan input itu harus dibetulkan, itu yang kami minta," kata Prabowo, dikutip dari The Straits Times.
Ketua Umum Partai Gerindra ini mengklaim, timnya menemukan adanya kesalahan input data di setidaknya 73 ribu tempat pemungutan suara (TPS). Prabowo juga membandingkan hasil hitung manual yang ditampilkan Sistem Informasi Perhitungan Suara atau Situng KPU yang berbeda dengan data tim internalnya. Situng KPU menunjukkan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin unggul, sedangkan perhitungan tim internal Badan Pemenangan Nasional mengklaim Prabowo-Sandiaga meraup 62 persen suara.
Prabowo meminta perbaikan itu dilakukan sebelum 22 Mei. Dia berpendapat ada banyak pakar, bahkan ahli internasional untuk mengaudit sistem TI KPU. Dia menyebut permintaan itu demi terselenggaranya proses demokrasi yang jujur dan adil. "Jika mereka memperbaiki ini sebelum tanggal 22, itu sangat mudah," ujar Prabowo.
Menurut The Straits Times, tim Prabowo juga membeberkan tuduhan kepada penyelenggara pemilu dan capres inkumben Jokowi yang disebut sebagai pelanggaran yang terang-terangan dan mencolok terhadap norma-norma dasar demokrasi dalam pemilihan presiden 17 April lalu.
Daftar kecurangan yang diklaim itu merentang dari persoalan kesalahan entri data di 73 ribu TPS, 6,7 juta pemilih yang tak mendapat undangan untuk memilih, kekeliruan dalam daftar pemilih tetap (DPT), kesulitan kubu Prabowo untuk memperoleh izin kampanye, mobilisasi pegawai negeri sipil dalam kampanye Jokowi, dan penggunaan perusahaan milik negara untuk membiayai kampanye.
Calon wakil presiden Sandiaga Uno membenarkan poin-poin tersebut disampaikan Prabowo dalam pertemuan dengan jurnalis media asing. Sandiaga turut dalam forum yang digelar tertutup tanpa mengundang media nasional tersebut. "Pak Prabowo minta ini dikoreksi. Itu permintaan yang sangat simpel. Pak Prabowo menyatakan bahwa di 2014, bedanya sama 2019, Pak Prabowo bilang bahwa jumlah kesalahan input jumlah laporan itu enggak sebanyak 2019," kata Sandiaga.(**/PRO2)
Berikan Komentar
Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...
679
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia