BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Balai Veteriner Lampung belum menemukan penyakit pada hewan kurban yang disembelih warga pada Rabu (22/8/2018). Balai Veteriner Lampung menerjunkan delapan petugas untuk memastikan pemotongan hewan kurban di luar rumah potong hewan (RPH) untuk pemeriksaan karkas atau organ jeroan setelah pemotongan agar tercipta daging yang aman, utuh, sehat, dan halal (ASUH).

"Sejauh ini belum ada laporan penemuan cacing hari, jamur paru, dan bakteri di paru. Daging juga bagus semua, sehingga layak dikonsumsi," kata petugas Balai Veteriner Lampung Joko Siswanto saat memeriksa daging hewan kurban di Masjid Mardhotillah, Perumahan Gelora Persada, Rajabasa, Bandar Lampung.

Di perumahan ini, warga memotong tujuh sapi dan tujuh kambing. Pemotongan dilakukan mulai pukul 09.00 WIB. Dua petugas Balai Veteriner Lampung secara teliti memeriksa bagian pipi sapi (otot maseter) untuk memeriksa apakah terdapat cystisercus seperti biji mentimun.

Pemeriksaan juga dilakukan pada lidah, paru, dan jantung. "Paru-paru yang normal berwarna merah muda, konsistensi kenyal, permukaan licin, mengkilap, dan lembab. Sedangkan jantung yang sehat terlihat mengkilap dan ujung jantung lancip. Dari pemeriksaan yang kami lakukan semuanya normal," kata Joko Siswanto.

Biasanya, kata dia, penyakit ditemukan pada sapi peternakan tradisional. Sedangkan pada sapi peternakan intensif seperti yang dibeli warga Perumahan Glora Persada, jarang ditemukan penyakit. "Tadi ada juga satu ekor sapi bali hasil peternakan tradisional. Namun tidak ditemukan penyakit," kata Joko.

Meskipun demikian, Balai Veteriner Lampung, masih menunggu laporan dari petugas yang diterjunkan ke berbagai wilayah Lampung seperti Kota Metro dan Bukit Kemuning (Lampung Utara). Balai Veteriner Lampung bersama Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) secara bersamaan menerjunkan petugas untuk memastikan daging kurban yang dikonsumsi masyarakat aman. (PRO1)