LAMPUNG TIMUR (Lampungpro.com): Seluruh satuan di jajaran TNI diminta mengajak masyarakat untuk menyaksikan Film Penghianatan G-30-S/PKI. Tujuannya, mengingatkan dan memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa sejarah Indonesia pernah mengalami tragedi kelam.

Selain itu, mengingatkan kepada seluruh lapisan masyarakat bahwa paham komunis jangan sampai hidup di tengah-tengah era globalisasi yangg simpang siur dengan berita hoax. Tujuan pemutaran Gerakan 30 September PKI agar masyarakat, terutama remaja yang baru menginjak dewasa memahami bahwa pernah ada penghianatan terhadap bangsa Indonesia hingga mengorbankan tujuh jenderal, kata Danrem 043/Gatam Kolonel Inf. Hadi Basuki, Selasa (26/9/2017), saat memberikan arahan terhadap personil TNI Kodim 0411/LT, di Mako Kodim setempat.

Basuki juga menjelaskan kepada jajarannya, ada tiga hal penting yang harus diketahui, yaitu persoalan pemutaran Film G-30-S/PKI, persoalan narkoba, dan pembinaan teritorial, di Mako Kodim 0411, Selasa (26/9). Jadi, kata Daanrem, selain pemutaran Film Penumpasan G-30-S/PKI, pihaknya juga mwanti-wanti persoalan narkoba. Dia menilai narkoba yang peredarannya sudah sangat luas, jangan sampai ada anggota yang terlibat narkoba. Baik itu dikonsumsi sendiri atau menjualnya.

Korem 043/Gatam telah melakukan tindakan tegas terhadap dua personel yang terbukti melakukan pelanggaran dan sudah dilakukan tindakan dengan menyelenggarakan upacara PTDH. Kami tidak perlu sebutkan identitas anggota dimaksud, yang pasti ini adalah contoh buruk, kata Danrem.

Terkait dengan pembinaan teritorial, potensi wilayah, Kodim 0411/LT menyelenggarakan Binter sesuai dengan tupoksinya. Namun demikian, kata dia, anggota yang bertugas diharapkan dapat memiliki kendali waktu dalam bertugas. Harus berimbang, kepentingan tugas dan keluarga harus berimbang sebagai TNI, kata dia.

Sebelum pengarahan, Danrem 043/Gatam bersama seluruh anggota TNI Kodim 0411/LT melakukan olahraga senam bersama. Setelah itu, seluruh jajaran TNI ikut nonton bareng Film Penumpasan Penghianatan G-30-S/PKI bersama Danrem. (SUSANTO/PRO2)