BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Komandan Korem 043 Garuda Hitam (Gatam) Kolonel Kav. Erwin Djatniko, membantah ada penarikan pasukan dari lokasi terdampak tsunami di Lampung. Dia mengatakan penarikan pasukan untuk penyegaran personil, bukan penarikan permanen.

"Kami membantu sampai selesai dan tidak tergantung SK Tanggap Darurat. Kalau ditarik tidak, tapi yang dilakukan rotasi untuk menjaga moril pasukan di lapangan," kata Erwin Djatniko, kepada Lampungpro.com di Bandar Lampung, Sabtu (29/12/2018).

Hal itu dia tegaskan terkait beredarnya info di sejumlah media sosial yang menyebutkan pasukan TNI akan ditarik dari lapangan jika masa tanggap darurat berakhir. "Kalau perlu pasukan ditambah sesuai eskalasi pemulihan di lapangan. Kami tetap standbye di tempat. Sampai kapan pun dibutuhkan, kami siap," kata Erwin.

Dia mengatakan pasukan TNI bahkan siap hingga 80% pemulihan. "Kami tak ada hitung-hitungan apapun kecuali masyarakat bisa hidup normal kembali," kata Danrem.

Pada rapat koordinasi penanganan pasca tsunami dengan pihak terkait di III Ruang Anggrek Begadang Resto, Bandar Lampung, Sabtu (29/12/2019) pukul 09.00 WIB, Erwin mengatakan arus lalu lintas sempat menjadi hambatan para relawan membantu para korban. Sehingga, bantuan yang akan masuk ke lokasi agak susah dan tersendat. "Tapi kami berusaha untuk mengatasi hambatan di lapangan. Korem dan Polres dapat mengatasinya dengan baik," kata Erwin.

Mengenai pembersihan puing sisa bencana, kata Erwin, pihaknya mendatangkan alat berat dan masih berjalan. Kemudian, masalah kantong kantong jenazah pun tidak ada hambatan.

"Kami mohon bantuan untuk dapat mensosialisasikan kepada masarakat masalah bantuan pengungsi agar bisa diarahkan ke perumahan Bapak Bupati. Semua ada di sana dan tersedia, untuk masalah pos pengungsian kami menyiapkan dua pos yakni di Indomaret dan Kantor Desa Way Muli, kata Erwin. (PRO1)