BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com) : Banjir yang menerjang diberbagai wilayah Kota Bandar Lampung menjadi polemik bagi semua pihak baik masyarakat, maupun pemerintah setempat. Polemik tersebut membuat masyarakat saling menyalahkan satu sama lain. Selain curah hujan yang tinggi yang mengguyur Kota Bandar Lampung dalam beberapa hari ini, penyebab banjir lainnya adalah banyaknya bangunan yang melanggar garis sepadan sungai.

Selain itu membuat saluran air menjadi sempit salah satunya yang berada di Kelurahan Durian Payung, Tanjungkarang Pusat, Bandar Lampung. "Sebenarnya penyebab banjir disini ya itu rumah rumah dan ruko yang dibangun di atas sungai, lihat saja itu (sambil menunjuk salah satu rumah) menyempit," kata RN (35) salah satu warga durian payung saat ditemui Lampungpro.com, Rabu (20/02/2019).

Sementara itu saat Lampungpro.com menghampiri rumah yang ditunjuk. RN kembali menyalahkan rumah yang ada disebelahnya. "Lima tahun lalu pagar dan fondasi rumah kami tidak di pinggir sungai, semenjak ada ruko tinggi dan rumah itu jadi rumah kami berada digaris sepadan sungai, jangan salahkan kami," ucap orang yang enggan disebutkan namanya ini.

Warga lainnya yang berada di pinggir sungai Kelurahan Durian Payung kembali menyalahkan pihak lain. "Ini salah pemerintah tidak mengatur ijin bangunan di sini, saya harap pemerintah ada tindakan tegas misal ada relokasi ya kami sekeluarga siap dipindahkan asalkan sesuai," tegas HRS.

Pantauan lampungpro.com saat menyisiri Kelurahan Durian Payung yang terendam banjir, banyak bangunan warga yang dibangun di atas sungai dan di pinggir pinggiran sungai bahkan ada yang membendung aliran sungai. (FEBRI/PRO4)