JAKARTA (Lampungpro.com): Kota Depok saat ini tengah fokus mewujudkan Kota Layak Anak (KLA) secara keseluruhan. Target utamanya adalah menjadi rumah besar yang mampu melindungi anak-anak dari tindak kekerasan dan pelecehan seksual.
Dinas Perlindungan Anak Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga (DPAPMK) Kota Depok misalnya, telah berusaha maksimal melindungi anak-anak, agar tidak menjadi korban dari tindakan kriminalitas.�"Upaya perlindungan anak ini merupakan amanah dari program unggulan Pemkot Depok, yaitu Ketahanan Keluarga," kata Kepala DPAPMK Kota Depok, Eka Bachtiar, di Balai Kota, Senin (9/7/2018).
Eka mengatakan beberapa langkah strategis telah dilakukan yaitu dengan membentuk Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A), Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga).
Termasuk, bersama Dinas Sosial (Dinsos) membentuk Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3). "Lembaga-lembaga ini yang secara intensif melakukan konseling, rehabilitasi atau advokasi terhadap para korban," ujarnya.
Kepala Bidang (Kabid) Tumbuh Kembang dan Pengembangan Kota Layak Anak (TK-PKLA) DPAPMK, Yulia Oktavia menambahkan untuk di lingkungan sekolah, pihaknya dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok telah menggalakkan Sekolah Ramah Anak (SRA).
Yulia mengatakan DPAPMK juga mengadakan kegiatan roadshow stop kekerasan pada anak yang dikolaborasikan dengan parenting ke setiap wilayah dan sekolah-sekolah.
Disamping itu, guna memaksimalkan sosialisasi stop kekerasan pada anak, pihaknya juga bekerja sama dengan Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A), Polresta Depok dan Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga).
Selain melakukan berbagai upaya preventif, DPAPMK juga melakukan berbagai langkah penyembuhan (kuratif) bagi anak yang menjadi korban kekerasan melalui mitranya yaitu P2TP2A.
Ketika terdapat klien yang datang melaporkan adanya kasus kekerasan anak, pihaknya melaporkan ke P2TP2A untuk segera ditangani baik secara psikologis maupun pendampingan secara hukum.
Penanganan yang dilakukan tidak hanya kepada korban dan pelaku, namun juga kepada kedua orang tua korban mungkin saja ikut merasakan trauma. Ini bertujuan untuk memutus mata rantai kekerasan anak.
Sementara itu, Komisioner Bidang Pendidikan KPAI, Retno Listyarti memberikan apresiasi terhadap perkembangan penanganan yang ditunjukkan Pemkot Depok. Apalagi, segala pembiayaan proses rehabilitasi ditanggung pemerintah.
Ketua Gugus Tugas KLA Kota Depok, Sri Utomo menambahkan, keberhasilan program Depok sebagai Kota Layak Anak (KLA) membutuhkan peran serta dari seluruh pihak, termasuk dari media massa.
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
3841
Bandar Lampung
1126
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia