Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Dicari tak Pulang, Kakek Warga Podomoro Pringsewu Wafat di Pematang Sawah
Lampungpro.co, 03-Mar-2019

Amiruddin Sormin 2023

Share

PRINGSEWU (Lampungpro.com): Jenazah Taniran (87) ditemukan meninggal dunia di pematang sawah Pekon Podomoro, Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu, Sabtu (2/3/2019) pukul 13.30 Wib. Jenazah Taniran ditemukan berjarak sekitar 500 meter dari rumahnya.

Menurut Kapolsek Polsek Pringsewu Kota, Kompol Eko Nugroho, penemuan itu berdasarkan laporan masyarakat. "Berdasarkan laporan masyarakat tersebut, Polsek Pringsewu Kota bersama warga mengevakuasi jenazah ke rumah duka. Selanjutnya dilakukan pemerikaan oleh tim medis. Dipastikan korban meninggal dunia karena sakit, itu juga dikuatkan keterangan keluarganya," kata Kompol Eko Nugroho.

Hasil pemeriksaan, lanjut Kompol Eko Nugroho, diduga kakek Taniran meninggal sekitar 3-4 jam sebelum ditemukan. Pada tubuh jenazah tidak ditemukan atau terlihat bekas kekerasan maupun penganiayaan.

Almarhum merupakan warga RT 001 RW 002 Pekon Podomoro. Kepergian Tanira, menurut putri Almarhum Aniah (57), karena mengidap penyakit menahun dan usai telah lanjut. Keluarganya mengikhlaskan kepergian ayahnya itu.

Menurut Aniah, ayahnya pergi sekitar pukul 08.00 WIB hendak pergi ke sawah. Namun hingga pukul 12.00 WIB belum pulang. Dia merasa khawatir karena ayahnya tak kunjung kembali kerumah sehingga mengajak Ngatno dan Mustofa menyusul. Sekitar pukul 13.30 Wib, Mustofa menemukan Taniran tergeletak di dekat pematang sawah persawahan Pekon Podomoro dalam keadaan posisi terlentang.

Atas peristiwa tersebut, anak kandung dan keluarga besar menerima peristiwa tersebut sebagai musibah mengingat korban yang memiliki riwayat penyakit menahun dan sudah berusia lanjut. Keluarga membuat surat pernyataan penolakan otopsi. "Saat ini jenazah kakek Taniran dimakamkan pemakaman umum Pekon Podomoro," Kapolsek Eko Nugroho.

Di tempat terpisah Ketua BHP Pekon Podomoro Sugeng Widodo mengungkapkan, penemuan jenazah berawal anak korban yang curiga ayahnya belum pulang karena biasanya Taniran shalat Zuhur berjamaah Masjid Baiturahman Podomoro 2. Menurut dia, kakek Taniran sebenarnya dilarang anaknya, namun karena kebiasaannya melihat sawah sehingga anaknya tidak dapat berbuat banyak. (PRO1)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Arinal Djunaidi Manusia Penuh Keberuntungan, Akankah Menang...

Pasalnya, menurut catatan Nyonya Lee tak pernah dua kali...

22226


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved