BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com) : Kasus dugaan suap proyek infrastruktur yang berada di Kabupaten Mesuji kembali digelar di Pengadilan Negeri Tipikor Tanjung Karang Bandar Lampung, Senin (6/5/2019). Dalam sidang kali ini yang menyeret nama terdakwa Sibron Aziz dan Kardinal.

Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK RI Roni Yusuf mengagendakan kehadiran para saksi, termasuk Bupati Nonaktif Mesuji Khamami yang juga terlibat dalam kasus tersebut. Dalam kesaksiannya, Khamami tidak mengakui proyek apa saja yang dikerjakan dan uang-uang yang dipakai saat ditanya JPU KPK.

"Saya tidak pernah menunjuk saksi dan membawa uang Rp200 juta tentang fee proyek. Saya juga tidak pernah meminta Wawan untuk minta uang pada Kardinal dan Sibron," jawab Khamami.

Saat ditanya bertemu dengan terdakwa Kardinal, Khamami mengaku dia bertemu Kardinal di pinggir jalan yang ada di Mekarsari pada November tahun lalu dan tidak ada pembicaraan proyek.

"Sebenarnya bukan ketemuan tapi ketemu di piggir jalan. Saya sedang lihat orang ngecor jalan, lalu Kardinal datang menemui saya dan menanyakan kabar. Saya juga menjawab mengawasi pekerjaan Sibron. Untuk nilainya saya tidak tahu itu karena Kardinal langsung pergi," kata dia.

Setelah mendengar jawaban tersebut, jaksa kembali bertanya terkait saksi lain Wawan yang melapor ke Khamami memberikan uang sisa fee proyek sebesar Rp1,280 milyar kepada Kardinal. Khamami kembali menjawab tidak mengetahui pelaporan tersebut. "Itu tidak pernah kalau lewat sms iya. Itupun hanya satu kali dan hanya perintah setelah itu saya tidak balas," ujar dia.

Kemudian jaksa bertanya lagi mengenai laporan saksi lain yang ingin bertemu Khamami dan menanyakan alasan Kardinal memberikan uang. Khamami mengaku tidak tahu dan saksi Wawan hanya berbisik-bisik padanya kalau dia mau kasih uang sebesar Rp50 juta untuk dicairkan, agar dapat menambah modal proyek. (FEBRI/PRO2)