Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Diduga tak Kuat Sakit Asam Urat, Ibu di Banyuurip Pringsewu ini Gantung Diri
Lampungpro.co, 18-Jun-2019

Amiruddin Sormin 2051

Share

PRINGSEWU (Lampungpro.com): Warga RT/RW 003/002 Pekon Banyuurip, Kecamatan Banyumas, Pringsewu geger atas penemuan seorang ibu rumah tangga berusia 55 tahun tergantung di pintu kamar depan rumahnya, Selasa (18/6/2019) pagi. Leher wanita tersebut terjerat sehelai kain selendang warna biru motif putih.

Walau sempat ditolong dan masih hidup saat ditemukan, tetapi akhirnya menghembuskan nafas terakhir diduga kehabisan nafas setelah beberapa menit tergantung di pintu tersebut. Hal itu dikuatkan pemeriksaan medis yang menyebutkan korban meninggal dunia dengan luka lebam karena jerat kain di leher bagian atas. Kemudian, dari anus keluar kotoran dan di mata ada luka pecah merah disebabkan menahan rasa sakit berlebih.

Menurut Kapolsek Sukoharjo Polres Tanggamus, Iptu Deddy Wahyudi, awalnya peristiwa dilihat Aprianti (25), anak perempuan korban. Seketika itu juga anak korban berteriak meminta tolong para tetangga menurunkan korban.

"Awalnya anak perempuan yang mengetahui kejadian sekitar pukul 06.30 WIB. Lalu minta tolong warga menurunkan. Saat diturunkan masih kondisi bernafas, tapi setelah beberapa saat korban akhirnya meninggal," kata Iptu Deddy Wahyudi mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Hesmu Baroto.

Atas peristiwa tersebut pihaknya bersama petugas medis melakukan identifikasi dan pemeriksaan luar jenazah. Hasilnya ditemukan luka lebam karena jerat kain di leher bagian atas, dari anus korban keluar kotoran. "Berdasarkan kasat mata, dibagian mata ada luka pecah merah, dimana menurut medis hal itu disebabkan korban menahan rasa sakit yang berlebih," jelas Deddy Wahyudi.

Jenazah diserahkan kepada pihak keluarga, sebab mereka mengikhlaskan kematian korban dan menolak untuk dilakukan autopsi. "Kami juga mengamankan barang bukti 1 helai Kain selendang warna biru motif putih," kata Deddy.

Berdasarkan keterangan tetangga korban, dugaan motif korban mengakhiri hidup dengan cara gantung diri. Hal ini diduga karena tidak kuat menahan sakit asam urat yang menahun. Pengakuan itu pernah diucapkan korban kepada Yani, tetangganya. (PRO1)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Sepak Bola, Cara Hebat Pemimpin Menghibur Rakyat

Boleh saja menghujat kita dijajah Belanda selama 350 tahun....

256


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved