Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Diekspor ke China, Lampung Kembali Panen Lobster Budidaya di Tanjung Putus Pesawaran
Lampungpro.co, 09-Feb-2021

Amiruddin Sormin 2255

Share

Dirut PT Saibatin Perikanan Indonesia Arie Nanda Djausal (kiri) bersama Walikota Metro terpilih dr. Wahdi saat panen lobster, Selasa (9/2/2021). LAMPUNGPRO.CO/AMIRUDDIN SORMIN

TANJUNG PUTUS (Lampungpro.co): Lobster pasir hasil budidaya di Perairan Tanjungputus, Kabupaten Pesawaran, Lampung kembali diekspor ke China. Melalui PT Saibatin Perikanan Indonesia, panen lobster pasir (Panulirus homarus) budidaya itu berlangsung, Selasa (9/2/2021).


Tampak hadir pada panen tersebut Walikota Metro Terpilih Wahdi, Direktur Utama PT Saibatin Perikanan Indonesia Arie Nanda Djausal, petugas Balai Karantina Perikanan, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung, Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, dan Balai Besar Perikanan Budidaya Laut. Panen kedua ini, merupakan hasil budidaya lobster di karamba jaring apung dengan berat 150-200 gram.

Menurut Arie Nanda Djausal, lobster pasir ini dipelihara dari ukuran 40-50 gram. "Biasanya saat nelayan menangkap lobster, tidak semuanya sesuai ukuran yang diizinkan pemerintah. Kami mengambil lobster kecil itu untuk dibesarkan agar sesuai standar ekspor," kata Arie Nanda.

Lobster hasil budidaya ini diekspor ke China melalui Jakarta. Menurut Arie pasar lobster China masih terbuka lebar. 

Saat ini, PT Saibatin Perikanan Indonesia merupakan perusahaan yang mendapat izin budidaya dan ekspor dari Kementerian Kelautan dan Perikanan. "Kita bersyukur di Lampung ada perusahaan yang memiliki izin ekspor," kata Arie Nanda Djausal yang juga Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Provinsi Lampung itu.

Menurut Arie, meskipun volume ekspor masih terbilang kecil, namun keberhasilan budidaya di keramba jaring apung, harus dikembangkan untuk mengurangi lobster tangkapan alam. "Jangan sampai seperti Vietnam yang lobster alamnya sudah hilang," kata Arie.

Keberhasilan panen kedua ini, kata Arie masih dalam tahap ujicoba. Pihaknya menggandeng Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam meneliti pola budidaya lobster keramba jaring apung yang pas untuk Lampung. 

Pasalnya, budidaya ini masih mengadopsi Vietnam dan Pusat Lobster Nasional Lombok, Nusa Tenggara Barat. "Tingkat kematian masih tergolong tinggi. Jenis pakan juga masih ujicoba. Harapannya dengan kerja sama dengan IPB ini dihasilkan lobster budidaya yang efisien," kata Arie. (PRO1)

 

#

 

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya

Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved