KRUI (Lampungpro.co): Dinas Kesehatan Pesisir Barat, Lampung, mencatat ada 106 kasus demam berdarah dengue (DBD) di tahun 2024 ini. Dari 106 kasus DBD di Pesisir Barat, tiga penderita dinyatakan meninggal dunia.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Pesisir Barat, Suryadi mengatakan, pada Januari 2024, tercatat ada 29 kasus, dengan satu kematian.
"Lalu Februari 2024 ada 75 kasus, dengan dua kasus kematian warga Kecamatan Pesisir Selatan," kata Suryadi dilansir Suara.com (jaringan media Lampungpro.co), Rabu (6/3/2024).
Ada pun pasien meninggal pertama umur 24 tahun murni DBD, meninggal karena telat penanganan 4-5 hari, kemudian pasien kedua warga Walur, Krui Selatan.
"Penyakit lain meninggal karena diare dan untuk awal Maret 2024 ini, ada lima kasus DBD," ujar Suryadi.
Dengan tingginya kasus DBD di Pesisir Barat, Suryadi menghimbau kepada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit DBD saat puncak musim hujan.
"Kami terus mengimbau masyarakat untuk selalu waspada DBD, mengingat saat ini di Pesisir Barat cuaca masih tidak beraturan, kadang malam masih sering hujan yang membuat selokan dan tempat-tempat yang lembab tergenang air, sehingga mempercepat pertumbuhan nyamuk," ungkap Suryadi.
Guna mencegah dan mengantisipasi lonjakan kasus DBD, Dinas Kesehatan Pesisir Barat akan menggencarkan pemberantas sarang nyamuk (PSN) serta sosialisasi penerapan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
Penyebab utama keberadaan nyamuk penyebar DBD adalah hidup di lingkungan yang kurang bersih, sehingga penerapan PHBS penting dilakukan, khususnya di tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.
Untuk mencegah semakin banyak warga yang terkena DBD, Suryadi mengajak masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan melalui 3M Plus yaitu menutup, menguras, dan mengubur, serta menerapkan PHBS.
"Untuk kasus terbanyak yang terlapor saat ini ada di Pesisir Tengah dan sudah kami lakukan fogging (pengasapan) fokus pada titik yang terdapat kasus positifnya saja, dengan radius 100 meter depan belakang kiri kanan dari rumah yang terdapat jentik nyamuknya," jelas Suryadi.
Untuk mencegah gigitan nyamuk Aedes Aegypti, masyarakat bisa melakukan pencegahan seperti mengoleskan cairan antinyamuk dibeberapa bagian tubuh saat beraktivitas di dalam dan luar rumah, maupun hendak tidur.
Apabila masyarakat ada yang mengalami panas, demam tanpa sebab yang jelas, kata dia, segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat. (***)
Editor : Febri Arianto
Berikan Komentar
Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...
317
Lampung Selatan
25516
Humaniora
3359
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia