Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Dipantau KPK, Begadang dan Bakso Sony Diduga Mainkan Tapping Box
Lampungpro.co, 19-Oct-2018

Heflan Rekanza 2390

Share

#portalberitalampung #webberitalampung #portalberitanasional #beritalampungterkini #beritakulinerlampung #beritawisatalampung #portalberitawisata #portalberitawisatanasional #portalberitaasiangames #portalberitapendidikan #beritaolahragalampung #beritaolahraganasional #lampungproberitalampung #lampungprodotcom #beritapolitiklampung #webberitadaerah #webberitanasional

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com) : Koordinator Wilayah II Sumatera Bidang Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI, M. Adlinsyah Nasution, masih menemukan sejumlah fakta menarik saat mengecek penggunaan alat perekam transaksi pajak atau tapping box di beberapa rumah makan.�

Menurutnya, selama beberapa hari mengecek langsung penggunaan tapping box di Bandar Lampung ke jejumlah rumah makan, restoran, dan hotel. Hasilnya pun cukup membuat membuat ia terkesima.�"Saya terkesima ketika makan Bakso Sonny sekaligus memantau disana. Saya lihat alat tapping box sudah ada, tapi nggak dipakai, mereka masih pakai register. Di jam-jam tertentu dimatikan, lalu dihidupkan. Saya tanya alasannya malas," kata dia.

Choki sapaan akrabnya mengungkapkan, selain kecewa dengan Bakso Sony, ia juga kecewa dengan Begadang Grup yang tak kalah banyak mendapatkan catatan. "Banyak ini catatan saya soal mereka.�Saya makan disana ternyata tidak dipakai alatnya, mereka masih menghitung manual," ungkapnya.
Ia pun sangat heran dengan para pengusaha lokal yag sangat susah dan taat membayar pajak. Tak seharusnya para pengusaha ini bermain curang dengan mengakali alat yang telah dipasang. "Pengusaha lokal ini malah susah ya, beda dengan pengusaha dari luar. Kalau yang dari luar biasa taat bayar pajaknya. Nanti kita panggil saja orang Begadang ini," tutur dia.
Ia pun menyindir sejumlah rumah makan padang yang memungut pajak sebesar 10 persen kepada konsumennya, namun tidak menyetorkan pajak tersebut ke pemerintah. "Ada rumah makan padang asal Jakarta, sampai buka cabang besar sekali. Tapi bayar pajaknya, Masya Allah jauh sekali.� Jangan-jangan uang pajak saya itu dibuat buka cabang. Makanya saya minta tolong bukakan pintu kalian untuk kami, ini untuk kita bersama juga," terangnya.
Saat ini Choki menilai akan terlebih dahulu melakukan pendekatan secara persuasif. Ia akan kembali mensosialisasikan manfaat dan kegunaam dalam membayar pajak. "Kita temuin dulu, kita kasih tahu pelan-pelan manfaat dan kegunaannya. Insya Allah pahamlah nanti mereka. Kita pendekatan secara persuasif, jangan bicarakan sanksi dulu," ujar dia.(**/PRO4)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Eva Dwiana Lanjut, Banjir Bandar Lampung Bakal...

Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...

4148


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved