Direktur Polinela Prof. Dr. Ir. Sarono, M.Si. (kanan) | Lampungpro.co/Humas

INGGRIS (Lampungpro.co) : Direktur Politeknik Negeri Lampung (Polinela), Prof. Dr. Ir. Sarono, M.Si., berhasil menyelesaikan Bootcamp Manajemen Visioner untuk Pimpinan Universitas Vokasi di Coventry University, Inggris. Program bergengsi ini berlangsung dari 24 November hingga 14 Desember 2024 dan diikuti oleh 29 peserta dari berbagai politeknik di Indonesia.

Peserta pelatihan terdiri atas direktur, wakil direktur, serta pemimpin struktural lainnya. Penutupan program ditandai dengan penyerahan sertifikat penghargaan oleh Prof. Benny Tjahjono, Ph.D., M.Sc., B.Eng., Direktur Research Engagement Coventry University.

Inisiatif Strategis Kemendikbudristek

Pelatihan ini merupakan bagian dari Program Non-Gelar Peningkatan Kompetensi Dosen Vokasi Skema Magang Luar Negeri Tahun 2024, yang digagas oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Program ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas manajerial pimpinan perguruan tinggi vokasi guna menghadapi tantangan global.

“Kesempatan ini sangat berharga untuk memperkuat kemampuan manajerial dan visi strategis dalam memimpin institusi vokasi menuju daya saing global,” ujar Prof. Sarono.

Kurikulum Berorientasi Industri 5.0

Bootcamp Manajemen Visioner dirancang khusus untuk mempersiapkan pemimpin perguruan tinggi vokasi dalam menghadapi era industri 5.0 dan transformasi pendidikan vokasi. Para peserta mendapatkan pelatihan intensif mengenai strategi kepemimpinan visioner, inovasi pendidikan, serta pengembangan jejaring internasional.

Selain itu, pelatihan ini juga membuka peluang kerja sama internasional antara politeknik Indonesia dan Coventry University, terutama dalam bidang riset, pendidikan, dan inovasi.

Komitmen untuk Polinela

Pengalaman berharga yang diperoleh dari program ini diharapkan menjadi landasan bagi Prof. Sarono dalam membawa Polinela ke level internasional.

“Hasil dari pelatihan ini akan kami integrasikan dalam pengembangan strategis Polinela untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan daya saing lulusan,” tegas Prof. Sarono.

Melalui langkah ini, Polinela diharapkan dapat menciptakan terobosan baru dalam manajemen pendidikan vokasi sekaligus memperluas jejaring internasional, mendukung upaya transformasi pendidikan vokasi di Indonesia. (***)