BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Ketua Garda Pemuda Partai Nasdem Lampung Mofaje S Caropeboka mengaku pernah dititipi uang senilai Rp14 miliar, dari mantan Bupati Lampung Tengah Mustafa untuk modal mencalonkan diri sebagai Gubernur Lampung tahun 2018. Ada pun uang tersebut dipergunakan untuk membeli perahu dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Provinsi Lampung.
Hal ini terungkap dalam sidang lanjutan kasus suap pengadaan barang dan jasa yang menyeret nama mantan Bupati Lampung Tengah Mustafa, kembali digelar di Pengadilan Negeri Tanjungkarang Bandar Lampung, Kamis (8/4/2021). Dalam persidangan, Mofa mengaku diawal pernah tidak setuju Mustafa maju di Pilgub Lampung, namun karena perintah dari DPP Partai Nasdem, kemudian ia menyetujuinya.
"Selanjutnya kami membantu sebisa kami, karena perintah DPP Nasdem. Saat nyalon belum terpenuhi kursinya, partai lain ada yakni PKS dan Hanura. Awalnya Mustafa berusaha mendapatkan dukungan dari beberapa partai, awalnya ada PDIP, PKB, dan PAN. Namun saat proses dukungan lobi lobi saya tidak ikut," kata Mofaje S Caropeboka dalam persidangan.
Khusus untuk pencalonan di PKB Lampung, ia mengaku ada tiga kali penyerahan uang pertama Rp5 miliar, lalu Rp9 molia, dan dana uang Mofa senilai Rp1,1 miliar. Total keseluruhan uang diserahkan ke Paryono Rp15,1 miliar. Dari uang tersebut, sebenarnya dari PKB Lampung melalui Chusnunia Chalim (Nunik) sudah mendapat rekomendasi, namun dukungannya belum secara tertulis dari pusat.
"Untuk di Lampung saya tidak lihat, tapi Mutafa bilang katanya sudah dapat rekomendasi dari DPW PKB Lampung, makanya saya yakin karena saat itu Mustafa bertemu Muhaimin Iskandar. Hasil pertemuannya saya tidak tahu, tapi endingnya tidak dapat rekomendasi," ujar Mofa.
Hal ini karena informasinya saat itu, Nunik ternyata digandeng Arinal dan menjatuhkan dukungan ke Arinal-Nunik. Selanjutnya para relawan dan tim Mustafa kecewa dan menyebut hal ini merupakan pengkhianatan. Kemudian Mofa ditanya JPU KPK alasan tiba-tiba alih dukungan, Mofa menyebut bahwa hal ini sudah menjadi rahasia umum.
"Ini jadi rahasia umum, bahwa Nunik ini bergabung Arinal didukung Sugar Group. Terkait mahar politik dukungan, saya tidak mengetahui, tapi saya tidak bisa berbicara karana tidak melihat langsung. Nominal nilai yang diberikan nilainya lebih dari Rp15 miliar, saya mendengar Rp50 miliar maharnya untuk tahap awal," jelas Mofa.
Kelanjutan uang yang sebelumnya sudah diberikan lalu dipulangkan, kemudian Mofa mendapat arahan dari Mustafa bahwa Paryono akan membawa dana. Nantinya dana itu akan dipakai untuk kampanye. Total uang yang diserahkan ke PKB saat itu nilainya Rp18 miliar, namun hingga kini masih ada Rp4 miliar yang belum dikembalikan. (PRO3)
Berikan Komentar
Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...
445
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia