Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Dokter Spesialis Obstetri RSUDAM Lampung Ratna Dewi Sebut Triple Eliminasi Penting Bagi Ibu Hamil
Lampungpro.co, 21-Sep-2019

Erzal Syahreza 2221

Share

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co):
Dokter spesialis obstetri dan ginekologi Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeluk (RSUDAM) Lampung dr. Ratna Dewi Puspita Sari, Sp. OG menyebutkan bahwasanya pelaksanaan triple eliminasi HIV, Sifilis dan Hepatitis B pada ibu hamil sangat penting. 

Hal ini dikarenakan Indonesia akan mendapatkan bonus demografi dan lebih dari 90% bagi terinfeksi terinveksi HIV tertular dari ibu HIV positif. Selain itu juga, ibu hamil yang terinfeksi sifilis tidak diobati dengan adekuat, maka 67% kehamilan akan berakhir dengan abortus, lahir mati atau sifilis kongnential.

"Hepatitis B juga reaktif kepada ibu hamil sekitar 2,7% maka tiap tahunnya 150 ribu bayi 95 persennya berpotensi hepatitis kronis 30 tahun kedepan. Penularan HIV ke janin terjadi saat masa kehamilan melalui plasenta yang terinfeksi ke bayi melalui cairan darah ataupun cairan genital saat persalinan dan melalui ASI pada masa laktasi," kata dokter Ratna kepada para peserta seminar triple eliminasi di Aula Dinas Kesehatan Lampung, Sabtu (21/9/2019).

Dokter Ratna juga menyebutkan resiko penularan selama masa kehamilan berkisar 5 hingga 10 persen, saat persalinan berkisar 10 sampai 20 persen, fase menyusui sampai 15 persen, dan resiko penularan secara keseluruhan sampai 20 hingga 50 persen. Adapun faktor-faktor tersebut ialah berasal dari faktor ibu, faktor bayi maupun faktor obstetrik.

Terjadi pada masa kehamilan karena terjadi kontak saat persalinan dan kontak dengan lesi sifilis setelah persalinan. Penularan sifilis dari ibu ke bayi biasanya berlangsung melalui transmisi trans plasenta. Meskipun penularan terjadi pada minggu ke 9 kehamilan, namun penularan biasanya terjadi pada minggu ke 19 dan ke 28 kehamilan.

"Adapun terapi ibu hamil dengan HIV ialah syarat pemberian ARV harus SADAR. Maksudnya ialah S siap menerima ARV terhadap inveksi HIV. A adherence atau kepatuhan saat minum obat. D disiplin minum obat dan periksa ke dokter. A aktif menanyakan dan berdiskusi dengan dokter mengenai terapi. R rajin memeriksakan diri jika timbul keluhan," ujar dokter Ratna.

Dokter Ratna menambahkan bahwasanya terapi ibu hamil dengan Sifilis dapat dilakukan sesuai dengan stadium sifilis. Stadium primer dan sekunder dapat diterapi dengan Benzatin benzyl penicilinne 2,4 juta IU, injeksi IM dosis tunggal dan dosis kedua dianjurkan. Sifilis laten dapat dilakukan dengan Benzatin benzyl penicilinne 2,4 juta IU, injeksi IM satu kali perminggu selama tiga minggu berturut-turut. (FEBRI/PRO3) 

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
TPA Sampah Bakung Disegel, Pemkot Bandar Lampung...

Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...

329


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved