LAMPUNG BARAT (Lampungpro.co) : Tim dosen dari Politeknik Negeri Lampung (Polinela) Jurusan Ekonomi dan Bisnis melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) di Pekon Semarang Jaya, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Lampung Barat.
Kegiatan ini difokuskan pada pelatihan dan pengembangan produk bagi anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Inti Sari, dengan tujuan meningkatkan kemampuan mereka dalam produksi dan pemasaran produk pangan olahan.
Tim dosen yang terlibat dalam kegiatan ini antara lain Sutarni, S.P., M.E.P. sebagai ketua, dengan anggota Prof. Dr. Fitriani, S.P., M.E.P., Marlinda Apriyani, S.P., M.P., dan Kurniawan Saputra, S.Kom., M.Kom.
Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi Tridharma perguruan tinggi yang mencakup pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Tujuan utama kegiatan PkM ini adalah untuk pertama, meningkatkan keterampilan anggota KWT dalam strategi produksi serta mendesain label dan pengemasan produk pangan olahan yang lebih menarik bagi konsumen.
Kedua, memperkuat kemampuan anggota KWT dalam strategi pemasaran digital untuk produk pangan olahan secara berkelanjutan; dan ketiga, meningkatkan volume penjualan dan keuntungan usaha produk pangan olahan yang dihasilkan oleh KWT Inti Sari.
Menurut Sutarni, kegiatan PkM ini dilaksanakan dalam dua sesi pertemuan dengan materi yang berbeda.
"Pertemuan pertama dilaksanakan pada 17 Juli 2024, dengan fokus pada diskusi dan demonstrasi pembuatan kemasan tepung pisang. Pertemuan kedua diadakan pada 31 Juli 2024, yang membahas strategi digital marketing menggunakan platform media sosial seperti WhatsApp, Instagram, dan Facebook," jelas Sutarni.
Pekon Semarang Jaya dikenal sebagai sentra produksi kopi di Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Lampung Barat. Di sini, budidaya kopi dilakukan dengan model multicroping, yang dipadukan dengan tanaman pisang.
Beberapa produk olahan yang dihasilkan antara lain tepung pisang dan sale pisang. Meskipun tepung pisang cukup populer di kalangan masyarakat, perluasan pemasarannya masih menjadi tantangan.
Sutarni menambahkan bahwa terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi oleh KWT Inti Sari.
“Strategi produksi produk pangan lokal oleh KWT Inti Sari belum dilakukan secara berkelanjutan. Selain itu, desain label dan kemasan produk masih kurang menarik. Di sisi lain, strategi pemasaran digital, termasuk penggunaan media sosial, marketplace, dan promosi berbasis internet, belum dimanfaatkan secara intensif,” terang Sutarni.
Akibatnya, pemasaran produk masih terbatas pada skala lokal dan belum mampu memperluas jaringan pemasaran secara regional maupun global.
Melalui kegiatan PkM ini, diharapkan anggota KWT Inti Sari dapat meningkatkan keterampilan mereka dan membuka peluang baru untuk memperluas jangkauan pasar produk mereka, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan anggota kelompok dan masyarakat Pekon Semarang Jaya secara keseluruhan. (***)
Editor : Sandy,
Berikan Komentar
Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...
1201
Lampung Selatan
3597
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia