BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co) : Dalam upaya meningkatkan potensi peternakan, khususnya pada komoditas ayam petelur, tim peneliti dari Program Studi Teknologi Pakan Ternak, Politeknik Negeri Lampung (Polinela), dipimpin oleh drh. Vindo Rossy Pertiwi, M.Si., tengah melakukan pengembangan riset terkait program pengelolaan manajemen kesehatan ternak.
Penelitian ini fokus pada pengendalian penyakit di Teaching Factory Layer (Tefa Layer) Politeknik Negeri Lampung, sebuah fasilitas pembelajaran yang dirancang untuk memadukan praktik dan teori dalam dunia peternakan.
Riset ini merupakan hasil kolaborasi antara dua Program Studi, yakni Teknologi Pakan Ternak dan Teknologi Produksi Ternak, yang melibatkan beberapa dosen ahli seperti Dr. Nurhayati, S.Pt., M.P., Ir. Rikardo Silaban, S.Pt., M.Si., IPM., Intan Kamilia Habsari, S.Pt., M.Pt., serta Nurul Azizah Usman, S.Pt., M.Pt.
Selain itu, mahasiswa juga turut terlibat aktif dalam penelitian ini, yang didanai oleh DIPA Politeknik Negeri Lampung tahun 2024. Dukungan penuh dari institusi ini menunjukkan komitmen Politeknik Negeri Lampung terhadap pengembangan inovasi di bidang peternakan.
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengukur keberhasilan vaksinasi pada ayam petelur dengan memantau respons antibodi terhadap penyakit Avian Influenza (AI), Newcastle Disease (ND), dan Infectious Bronchitis (IB).
Pengujian dilakukan melalui metode Haemaglutinasi dan Haemaglutinasi Inhibisi, yang memungkinkan peneliti untuk menilai efektivitas vaksinasi dalam melindungi ayam dari penyakit-penyakit tersebut.
Selama ini, program vaksinasi seringkali tidak diikuti oleh pemantauan titer, sehingga sulit untuk menilai apakah vaksinasi berhasil atau tidak. Padahal, ketiga penyakit tersebut (AI, IB, dan ND) memiliki gejala yang mirip ketika menginfeksi ayam, baik ayam pedaging maupun petelur.
"Namun, ada satu gejala khas yang hanya ditemukan pada ayam petelur, yaitu penurunan produksi telur. Gejala ini seringkali tidak disadari sebagai dampak dari infeksi, yang kemudian mengakibatkan kerugian dalam produktivitas," kata drh. Vindo Rossy, pada Selasa (20/8/2024).
Sebagai salah satu perguruan tinggi vokasi terkemuka, Polinela, dengan persentase 70% praktik dan 30% teori, berupaya melakukan monitoring terhadap keberhasilan vaksinasi melalui peningkatan produktivitas ayam petelur sebagai indikator utama.
Drh. Vindo Rossy Pertiwi, M.Si., dalam penjelasannya, menyoroti pentingnya evaluasi rutin pasca vaksinasi. “Politeknik Negeri Lampung, khususnya Jurusan Peternakan, telah memiliki Teaching Factory Ayam Petelur sejak tahun 2020. Pada awal berdirinya, jumlah ayam petelur yang dipelihara sebanyak 200 ekor, dengan persentase produksi mencapai 80%. Namun, produksi terus menurun hingga mencapai 30%. Produksi telur yang dihasilkan setiap harinya hanya berkisar antara 500 gram hingga 2 kg. Hal ini diduga karena adanya infeksi penyakit virus seperti AI, ND, atau IB,” ungkapnya.
Menurut drh. Vindo, kegagalan vaksinasi dapat menjadi permasalahan serius di peternakan jika tidak dilakukan evaluasi secara rutin. Ketidakmampuan dalam mengevaluasi respon kekebalan ayam pasca vaksinasi bisa menyebabkan ketidakefektifan vaksin dan penurunan produksi yang signifikan. Oleh karena itu, evaluasi rutin sangat diperlukan untuk mengukur tingkat proteksi atau imunitas ayam petelur pasca vaksinasi.
Penelitian ini diharapkan memberikan dampak positif yang signifikan, khususnya bagi Tefa Petelur Politeknik Negeri Lampung. Dengan mengetahui respon imunologis ayam petelur terhadap AI, IB, dan ND, program vaksinasi di masa depan dapat direncanakan dengan lebih baik. Hasil penelitian ini tidak hanya membantu dalam menegakkan diagnosa penyakit, tetapi juga memberikan dasar yang kuat untuk tindakan medis lebih lanjut.
Selain itu, penelitian ini juga memiliki implikasi penting bagi pemahaman tentang potensi patogenitas penyakit viral, yang dapat berpengaruh tidak hanya pada hewan tetapi juga pada kesehatan manusia, mengingat beberapa penyakit unggas bersifat zoonosis.
Dengan dukungan penuh dari Politeknik Negeri Lampung, penelitian ini menunjukkan komitmen institusi dalam meningkatkan kualitas dan produktivitas di sektor peternakan, serta memberikan kontribusi nyata dalam dunia akademis dan industri peternakan di Indonesia. (**)
Berikan Komentar
Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...
1218
Lampung Selatan
3825
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia