TANGGAMUS (Lampungpro.co) : Politeknik Negeri Lampung (Polinela) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertanian berkelanjutan. Kali ini, melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM), tim dosen dan mahasiswa Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan memberikan pelatihan langsung kepada petani kakao di Desa Sidomulyo, Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus, pada Sabtu (26/4/2025).
Kegiatan ini mengusung tema “Teknik Pemupukan, Pengendalian Hama, dan Penyakit pada Tanaman Kakao”, dan menggandeng Kelompok Tani Hutan Lantana sebagai mitra utama. Desa Sidomulyo dipilih karena dinilai memiliki potensi besar dalam pengembangan kakao, namun masih menghadapi tantangan dalam aspek teknis budidaya.
“Masalah utama yang dihadapi petani adalah rendahnya pemahaman terkait pemupukan berimbang dan pengendalian hama terpadu. Kami hadir untuk memberikan solusi konkret melalui pelatihan langsung di lapangan,” ujar Refki Sanjaya, M.P., Ketua Tim Pelaksana PKM.
Dalam kegiatan ini, para petani kakao dibekali materi praktis dan aplikatif, seperti cara menentukan dosis dan waktu pemupukan yang tepat, teknik aplikasi pupuk, serta identifikasi dan pengendalian hama utama seperti Penggerek Buah Kakao (PBK), Helopeltis spp., dan Zeuzera coffeae.
Petani juga diajarkan cara membuat Trichoderma sp., jamur antagonis yang berfungsi sebagai agen hayati untuk mengendalikan penyakit tanaman. Pembuatan Trichoderma dilakukan secara mandiri menggunakan bahan lokal seperti tanah atau akar dari rumpun bambu dan nasi putih sebagai media tanam.
Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan dan praktik budidaya petani. Pengetahuan petani terhadap gejala kekurangan hara meningkat dari 25% menjadi 75%, sementara penerapan pemupukan berimbang naik dari 35% menjadi 75%.
“Trichoderma sangat membantu kami mengurangi penggunaan pestisida. Kami berharap pelatihan seperti ini bisa rutin dilakukan agar petani semakin mandiri,” ujar salah satu anggota Kelompok Tani Lantana saat sesi diskusi.
Lebih dari 40 petani mengikuti kegiatan ini. Selain penyuluhan, acara juga diisi dengan praktik lapangan dan diskusi interaktif yang membahas tantangan yang kerap dihadapi petani kakao di lapangan.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata sinergi antara pendidikan tinggi dan masyarakat dalam menciptakan pertanian yang produktif, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.
Ke depan, Polinela berharap program serupa dapat diperluas ke aspek budidaya lainnya seperti teknik pemangkasan, pengolahan pascapanen, hingga pemasaran produk kakao lokal. (***)
Editor : Sandy,
Berikan Komentar
Tanpa alternatif pengobatan yang beragam, pasien di Lampung akan...
2771
Polinela
677
Lampung Tengah
774
202
07-Aug-2025
235
07-Aug-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia