Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Dosen Polinela Latih Petani Kakao di Tanggamus, Tingkatkan Teknik Pemupukan dan Pengendalian Hama
Lampungpro.co, 07-Aug-2025

Sandy 334

Share

Tim dosen Polinela Jurusan Tanaman Perkebunan melakukan pelatihan teknik pemupukan dan pengendalian hama | LAMPUNGPRO.CO/Ist

TANGGAMUS (Lampungpro.co) : Politeknik Negeri Lampung (Polinela) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertanian berkelanjutan. Kali ini, melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM), tim dosen dan mahasiswa Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan memberikan pelatihan langsung kepada petani kakao di Desa Sidomulyo, Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus, pada Sabtu (26/4/2025).

Kegiatan ini mengusung tema “Teknik Pemupukan, Pengendalian Hama, dan Penyakit pada Tanaman Kakao”, dan menggandeng Kelompok Tani Hutan Lantana sebagai mitra utama. Desa Sidomulyo dipilih karena dinilai memiliki potensi besar dalam pengembangan kakao, namun masih menghadapi tantangan dalam aspek teknis budidaya.

“Masalah utama yang dihadapi petani adalah rendahnya pemahaman terkait pemupukan berimbang dan pengendalian hama terpadu. Kami hadir untuk memberikan solusi konkret melalui pelatihan langsung di lapangan,” ujar Refki Sanjaya, M.P., Ketua Tim Pelaksana PKM.

Dalam kegiatan ini, para petani kakao dibekali materi praktis dan aplikatif, seperti cara menentukan dosis dan waktu pemupukan yang tepat, teknik aplikasi pupuk, serta identifikasi dan pengendalian hama utama seperti Penggerek Buah Kakao (PBK), Helopeltis spp., dan Zeuzera coffeae.

Petani juga diajarkan cara membuat Trichoderma sp., jamur antagonis yang berfungsi sebagai agen hayati untuk mengendalikan penyakit tanaman. Pembuatan Trichoderma dilakukan secara mandiri menggunakan bahan lokal seperti tanah atau akar dari rumpun bambu dan nasi putih sebagai media tanam.

Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan dan praktik budidaya petani. Pengetahuan petani terhadap gejala kekurangan hara meningkat dari 25% menjadi 75%, sementara penerapan pemupukan berimbang naik dari 35% menjadi 75%.

Trichoderma sangat membantu kami mengurangi penggunaan pestisida. Kami berharap pelatihan seperti ini bisa rutin dilakukan agar petani semakin mandiri,” ujar salah satu anggota Kelompok Tani Lantana saat sesi diskusi.

Lebih dari 40 petani mengikuti kegiatan ini. Selain penyuluhan, acara juga diisi dengan praktik lapangan dan diskusi interaktif yang membahas tantangan yang kerap dihadapi petani kakao di lapangan.

Kegiatan ini menjadi bukti nyata sinergi antara pendidikan tinggi dan masyarakat dalam menciptakan pertanian yang produktif, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.

Ke depan, Polinela berharap program serupa dapat diperluas ke aspek budidaya lainnya seperti teknik pemangkasan, pengolahan pascapanen, hingga pemasaran produk kakao lokal. (***)

Editor : Sandy,

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Sampai Kapan Pasien di Lampung Dicekoki Obat...

Tanpa alternatif pengobatan yang beragam, pasien di Lampung akan...

2771


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved