Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Dosen Polinela Teliti Sorgum sebagai Solusi Pangan dan Energi Terbarukan di Lampung
Lampungpro.co, 16-Sep-2025

Sandy 344

Share

Tim dosen Polinela melakukan penelitian terhadap tanaman Sorgum (Sorghum bicolor L. Moench) | Lampungpro.co/Ist

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co) : Upaya mencari sumber pangan dan energi alternatif semakin mendesak di tengah tantangan perubahan iklim, krisis energi fosil, dan kebutuhan pangan yang terus meningkat. Menjawab tantangan itu, tim dosen Politeknik Negeri Lampung (Polinela) meluncurkan penelitian terapan yang berfokus pada optimalisasi sorgum, tanaman yang dikenal multiguna dan adaptif terhadap lahan kering.

Penelitian ini mengusung judul “Sorgum untuk Pangan dan Bioenergi pada Lahan Kering: Pengaruh Varietas dan Kematangan pada Produksi dan Potensi Etanol Bagas”. Program tersebut didanai melalui DIPA Politeknik Negeri Lampung dan akan berlangsung mulai Juli hingga Desember 2025.

Ketua tim peneliti, Fajar Rochman, S.P., M.P., menjelaskan bahwa penelitian ini lahir dari urgensi diversifikasi sumber pangan sekaligus pengembangan energi terbarukan di Indonesia. Menurutnya, Lampung memiliki modal besar berupa lahan kering yang luas dan potensial untuk dikembangkan.

“Provinsi Lampung memiliki lahan kering yang sangat luas dan ini adalah aset yang dapat kita optimalkan untuk menghasilkan pangan dan energi secara berkelanjutan,” ujar Fajar.

Sorgum (Sorghum bicolor L. Moench) dipilih karena memiliki keunggulan dibanding tanaman lain. Selain tahan terhadap kondisi lahan marginal, sorgum menghasilkan biji bernutrisi yang dapat dijadikan bahan pangan. Tidak hanya itu, batang sorgum atau bagas juga memiliki potensi besar untuk diolah menjadi bioetanol, sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan.

“Melalui penelitian ini, kami ingin memberikan rekomendasi teknis berbasis data ilmiah mengenai varietas mana yang paling sesuai dan kapan waktu panen terbaik. Harapannya, petani bisa memperoleh hasil biji maksimal untuk pangan sekaligus memanfaatkan ampas batangnya sebagai bahan baku bioenergi,” tambah Fajar.

Penelitian ini dilaksanakan di lahan budidaya milik Polinela. Tiga dosen dengan bidang keahlian berbeda bergabung dalam riset ini, yaitu Fajar Rochman, S.P., M.P. (Agroteknologi), Rizky Rahmadi, S.P., M.P. (Agronomi), dan Priyadi, S.P., M.Si. (Ilmu Tanah).

Mereka akan menguji lima varietas sorgum unggul, yakni Super 01, Super 02, Mandau, Suri 4, dan Bioguma. Setiap varietas akan dipanen pada dua tingkat kematangan berbeda: fase matang susu dan fase matang fisiologis.

Parameter yang diamati cukup detail, mulai dari aspek agronomis seperti tinggi tanaman dan bobot biji, hingga potensi bioenergi melalui pengukuran nilai Brix nira batang serta konsentrasi glukosa dari bagas setelah proses hidrolisis enzimatik.

Menurut Rizky Rahmadi, pemilihan varietas menjadi faktor kunci untuk meningkatkan hasil sorgum di lahan kering. “Setiap varietas punya karakter unik. Penelitian ini akan mengungkap varietas mana yang paling adaptif dan produktif di kondisi spesifik Lampung,” jelasnya.

Sementara itu, Priyadi menekankan pentingnya menentukan waktu panen yang tepat. “Waktu panen sangat krusial. Panen pada fase matang susu bisa menghasilkan gula batang lebih tinggi, sedangkan panen pada fase matang fisiologis memaksimalkan bobot biji. Tantangannya adalah menemukan titik keseimbangan optimal di antara keduanya,” terang Priyadi.

Penelitian ini ditargetkan tidak hanya menghasilkan rekomendasi teknis bagi petani, tetapi juga luaran ilmiah yang lebih luas. Tim berencana mempublikasikan hasil riset di jurnal terindeks Sinta, menyusunnya sebagai bahan ajar, sekaligus meningkatkan Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT) hingga level 6.

Dengan capaian tersebut, Polinela berharap dapat memperkuat posisinya sebagai pusat unggulan teknologi pertanian lahan kering dan bioenergi di Indonesia. Lebih jauh, hasil penelitian ini diharapkan memberi kontribusi nyata bagi peningkatan ekonomi petani sekaligus mendukung ketahanan pangan dan energi di Provinsi Lampung. (***)

Editor : Sandy,

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Bro, Pelajaran Apa yang Kau Petik dari...

Para kepala daerah di Lampung punya kesempatan untuk membuktikan...

17539


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved