Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Dosen Prodi TPTH Polinela Gelar PkM di Ponpes Baitul Qur’an, Natar, Melalui Teknologi Hidroponik Melon
Lampungpro.co, 27-Aug-2024

Sandy 162

Share

Dosen Prodi Teknologi Produksi Tanaman Hortikultura (TPTH) saat PkM di Pondok Pesantren Baitul Qur’an Daarul Amiin, Natar | LAMPUNGPRO.CO/Ist

NATAR (Lampungpro.co) : Dosen Politeknik Negeri Lampung (Polinela) dari Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Hortikultura (TPTH) melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) di Pondok Pesantren Baitul Qur’an Daarul Amiin, Natar, Lampung Selatan. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan penyuluhan mengenai teknologi hidroponik sistem Dutch Bucket dalam budidaya melon, guna meningkatkan kompetensi santri sekaligus memperkuat ketahanan pangan di lingkungan pesantren.

Ketua tim PkM, Fahri Ali, S.P., M.P., memimpin kegiatan ini bersama tim yang terdiri dari Dede Tiara, S.P., M.Si., Nanang Wahyu Prajaka, S.P., M.Biotech., Ratih Rahhutami, S.P., M.Si., Reza Wahyuni, M.Pd., serta sejumlah mahasiswa dari Prodi TPTH. Menurut Fahri, kegiatan ini dilatarbelakangi oleh keberadaan green house di pesantren yang belum dimanfaatkan secara optimal serta minimnya pengetahuan dan keterampilan santri dalam budidaya melon secara hidroponik.

Dengan demikian, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut dan mendukung upaya peningkatan ketahanan pangan di pondok pesantren. "Kegiatan pengabdian masyarakat ini fokus pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan santri dalam memanfaatkan teknologi hidroponik untuk budidaya tanaman melon,” ungkap Fahri dalam rilis yang diterima oleh Lampungpro, Selasa (27/8/2024).

Fahri Ali menjelaskan lebih lanjut, rangkaian kegiatan pengabdian ini meliputi penyuluhan teori, persiapan alat dan bahan, penanaman, pemeliharaan, hingga proses panen dan pascapanen melon. Semua tahap tersebut dilakukan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif kepada santri mengenai budidaya tanaman menggunakan metode hidroponik.

"Harapan kami, melalui kegiatan ini, santri tidak hanya menjadi lebih mandiri dalam hal pangan, tetapi juga memiliki keterampilan yang berguna di masa depan, terutama setelah mereka lulus dari pesantren," tambah Fahri.

Kegiatan ini disambut baik oleh Wachyu Saputra, pengelola Pondok Pesantren Baitul Qur’an Daarul Amiin. Menurut Wachyu, program pengabdian yang dilakukan oleh dosen Polinela ini membawa dampak positif bagi para santri.

"Santri-santri kini memiliki kegiatan tambahan yang bermanfaat selain kegiatan rutin di pondok. Pengetahuan dan keterampilan mereka dalam teknologi hidroponik, khususnya budidaya melon, juga meningkat," ujar Wachyu.

Direktur Polinela, Prof. Dr. Ir. Sarono, M.Si., juga menyoroti pentingnya program pengabdian masyarakat semacam ini untuk terus dikembangkan. Menurutnya, pengembangan keterampilan budidaya hidroponik tidak hanya penting untuk ketahanan pangan, tetapi juga memiliki potensi ekonomi yang signifikan.

"Kalau bisa, program pengabdian masyarakat ini diarahkan hingga mampu menghasilkan produk yang memiliki nilai ekonomi. Dengan demikian, para santri tidak hanya bisa mandiri dalam hal pangan, tetapi juga dari segi ekonomi," kata Prof. Sarono.

Selain memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada para santri, program ini juga berfungsi sebagai upaya untuk memberdayakan pesantren agar dapat menjadi lebih mandiri dan berdaya saing dalam bidang pertanian modern. Implementasi teknologi hidroponik Dutch Bucket diharapkan menjadi contoh yang dapat diikuti oleh lembaga pendidikan lain dalam upaya memperkenalkan teknologi pertanian kepada para pelajar.

Melalui kegiatan ini, diharapkan santri Pondok Pesantren Baitul Qur’an Daarul Amiin tidak hanya belajar mengenai konsep-konsep dasar pertanian, tetapi juga mampu mengaplikasikan teknologi canggih dalam kehidupan sehari-hari. Keterampilan ini dapat menjadi bekal berharga bagi mereka untuk menghadapi tantangan di masa depan, baik dalam skala lokal maupun nasional.

Diharapkan, program ini menjadi titik awal yang baik bagi kerjasama jangka panjang antara Polinela dan Pondok Pesantren Baitul Qur’an Daarul Amiin, yang dapat berlanjut pada pengembangan teknologi lainnya yang relevan dengan kebutuhan lokal dan potensi pertanian daerah. (***)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Pilgub Lampung, Peruntungan Arinal Djunaidi Berhenti di...

Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...

1217


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved