Praktik Langsung peserta diajarkan cara membuat pupuk kompos mulai dari pemilihan bahan baku hingga tahap fermentasi. Penggunaan alat sederhana seperti tong kompos, sekop, dan bahan fermentasi alami turut diperkenalkan untuk memastikan metode ini dapat diterapkan dengan mudah.
Pendampingan dan Monitoring tim dosen memberikan pendampingan intensif selama satu bulan. Proses ini bertujuan memastikan masyarakat mampu mempraktikkan metode secara konsisten dan mandiri.
Hasil dan Harapan melalui pelatihan ini, diharapkan masyarakat Desa Taman Endah dapat memperoleh manfaat yang nyata, di antaranya memiliki keterampilan membuat pupuk kompos secara mandiri. Mengurangi volume limbah organik yang mencemari lingkungan desa. Menyediakan pupuk organik berkualitas tinggi yang mendukung pertanian lokal. Dan, menciptakan kelompok usaha mandiri berbasis lingkungan yang fokus pada produksi dan penjualan pupuk kompos.
“Kami berharap masyarakat dapat melihat potensi besar dari limbah organik yang selama ini dianggap sebagai masalah. Dengan pengolahan yang tepat, limbah tersebut justru bisa menjadi solusi untuk meningkatkan pendapatan sekaligus menjaga lingkungan,” ungkap Nurman A. Hakim, M.P., salah satu anggota tim dosen.
Pelatihan ini sendiri mendapatkan respons positif dari warga setempat. Mereka merasa bahwa kegiatan ini sangat relevan dengan kebutuhan sehari-hari. Salah seorang peserta, Sugiarto, menyampaikan bahwa ia kini memahami cara memanfaatkan limbah rumah tangga menjadi pupuk kompos yang berguna untuk kebun kecilnya.
“Selama ini sampah organik kami buang begitu saja. Setelah pelatihan ini, saya jadi tahu bahwa limbah tersebut bisa diolah menjadi pupuk yang bermanfaat untuk tanaman,” ujar Sugiarto.
Program PKM ini menjadi salah satu langkah penting dalam mendukung pertanian berkelanjutan di Desa Taman Endah. Kolaborasi antara institusi pendidikan tinggi dan masyarakat diharapkan mampu menciptakan perubahan yang signifikan dalam pengelolaan lingkungan sekaligus meningkatkan kesejahteraan warga desa.
Dengan keberhasilan pelatihan ini, diharapkan semakin banyak desa yang dapat mengadopsi teknologi serupa untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan produktif. Polinela terus berkomitmen untuk menjadi mitra masyarakat dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang bermanfaat bagi generasi mendatang. (***)
Berikan Komentar
Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...
618
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia