Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

DPPKBP Cianjur Catat Pernikahan Dini di Kabupaten itu Masih Tinggi
Lampungpro.co, 19-May-2017

Lukman Hakim 1112

Share

Pada 2016, tercatat dari total penduduk 2.269.219 jiwa, terdapat 2,89 persen anak di bawah 20 tahun melakukan pernikahan dini. Di mana, idealnya perempuan menikah pada usia 21 tahun dan laki-laki pada usia 25 tahun. Berdasarkan data yang terbilang besar tersebut, kata dia, dikhawatirkan akan terus meningkat.

Terlebih sejak beberapa tahun terakhir kondisi pergaulan remaja perkotaan serta tradisi remaja/anak di bawah umur di pelosok cenderung pada pergaulan bebas. "Pernikahan perlu dikendalikan karena akan menimbulkan berbagai dampak baik bagi individu pelaku pernikahan atau dampak yang lebih besar terjadinya ledakan penduduk," kata dia, dilansir Antara.

Menurut dia, fenomena pernikahan dini yang biasanya terjadi di kawasan pelosok makin banyak terjadi di perkotaan. Seperti di Kecamatan Mande, Cikalongkulon, Ciranjang, dan Bojongpicung serta di Cianjur kota menjadi kawasan yang rawan terjadinya pernikahan dini.

"Banyak terjadi pernikahan karena pergaulan remaja yang semakin bebas. Artinya, pernikahan terjadi karena dipaksa keadaan, otomatis banyak hal yang akhirnya tidak diperhatikan. Ini menjadi tugas berat BKBPP karena fenomena pernikahan dini di pelosok yang marak terjadi belum bisa diatasi," kata dia. 

Untuk itu, tambah dia, pihaknya berkoordinasi dengan pihak terkait gencar melakukan sosialisasi dan pendekatan pada masyarakat. Terkait antisipasi bertambahnya pernikahan dini semakin banyak disampaikan pada anak usia sekolah, agar kalangan remaja mendapatkan pemahaman lebih mengenai risiko pernikahan terlalu dini.

"Kalau pun sudah terlanjur menikah, kami akan berikan sosialisasi Penundaan Anak Pertama (PAP) pada pasangan muda yang belum ideal untuk melahirkan dan punya anak. Bagi pasangan muda yang terlanjur menikah dan sudah pernah memiliki anak dianjurkan untuk mengikuti program KB," kata dia.

Endang menambahkan, pengendalian pertumbuhan penduduk harus didukung dengan ketahanan keluarga. BKBPP memfokuskan diri untuk mengedukasi keluarga menengah ke bawah yang cenderung memiliki anak banyak. Minimnya pemahaman membina keluarga dikhawatirkan dapat menyebabkan pertumbuhan keluarga tidak terkontrol. (*/PRO2)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Pilgub Lampung, Peruntungan Arinal Djunaidi Berhenti di...

Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...

1289


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved