Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Dua Pasien Meninggal Usai Melahirkan Diduga Malpraktik, Izin Praktik Klinik Bidan di Labuhan Ratu Lampung Timur ini Dicabut Pemerintah
Lampungpro.co, 06-Feb-2025

Febri 36951

Share

Dinas Kesehatan Lampung Timur menutup klinik bersalin Bidan Retno buntut adanya pasien meninggal usai persalinan. [Suara.com/Agus Susanto]

SUKADANA (Lampungpro.co): Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Timur melalui Dinas Kesehatan, memutuskan untuk mencabut sementara izin praktik persalinan yang dibuka Bidan Retno di Desa Rajabasa Lama Satu, Kecamatan Labuhan Ratu, Lampung Timur.

Kepala Dinas Kesehatan Lampung Timur, Hairul Azman mengatakan, pencabutan izin sementara tersebut, sebagai buntut dari adanya dua pasien yang meninggal dunia usai bersalin atau melahirkan di Bidan Retno.

"Selama tiga bulan ke depan, bidan Retno tidak kami beri izin untuk praktik persalinan, sambil menunggu proses selanjutnya," kata Hairul Azman dilansir Suara.com (jaringan media Lampungpro.co), Kamis (6/2/2025).

Menurut Hairul Azman, Bidan Retno diwajibkan untuk mengikuti pelatihan khusus mengenai persalinan. Setelah pelatihan selesai, Dinas Kesehatan Lampung Timur akan mempertimbangkan kembali, untuk membuka izin praktik persalinan di Klinik Bidan Retno.

Terkait dengan pelayanan, Hairul Azman menyebut, klinik tersebut telah mematuhi standar operasional yang berlaku. Menurutnya, peristiwa meninggalnya pasien bernama Putri saat melahirkan anaknya, diduga terkait dengan kelambatan Bidan Retno dalam melakukan rujukan ke rumah sakit.

Hal tersebut terungkap, setelah hasil penelusuran Dinas Kesehatan Lampung Timur yang menyatakan adanya keterlambatan dalam proses pendataan pasien.

"Pelayanan yang diberikan sudah cukup memenuhi standar, apalagi Bidan Retno telah berpengalaman 19 tahun dalam menangani persalinan. Namanya pekerjaan, pasti tidak ada yang sempurna, kami yakin Bidan Retno sudah berusaha semaksimal mungkin," sebut Hairul Azman.

Sementara itu, anggota DPRD Komisi IV DPRD Lampung Timur, Yudistira menegaskan, pihaknya akan terus mengawal kasus Bidan Retno, hingga memastikan klinik tersebut tidak akan dibuka untuk sementara waktu, sesuai dengan keputusan yang diambil oleh Dinas Kesehatan Lampung Timur.

SEBELUMNYA : Diduga Jadi Korban Malpraktik Bidan, Warga Labuhan Ratu Lampung Timur ini Meninggal Usai Lahirkan Anak Pertama

Menurut Yudistira, peristiwa yang terjadi di klinik Bidan Retno diharapkan dapat menjadi pembelajaran bagi seluruh bidan di Lampung Timur. Untuk meminimalkan risiko kematian pasien persalinan, Dinas Kesehatan Lampung Timur berencana mengadakan workshop setiap enam bulan sekali bagi para bidan di wilayah tersebut.

"Keterangan dari Dinas Kesehatan menyebutkan, bidan Retno akan disekolahkan terlebih dahulu untuk meningkatkan kompetensinya. Selain itu, program workshop yang diadakan setiap enam bulan sekali diharapkan tidak sekadar menjadi seremoni, tetapi dapat menghasilkan manfaat yang maksimal," tegas Yudistira.

Sebelumnya, seorang pasien bernama Putri Afriza, meninggal dunia usai melahirkan anak pertama di Bidan Retno. Juwandi, suami Putri, menceritakan, pada Senin (13/1/2025) pagi, ia mengantar istrinya ke klinik bidan Ret di Desa Rajabasa Lama Satu, Labuhan Ratu, Lampung Timur untuk melahirkan.

Setibanya di Klinik Bidan Retno dan setelah diperiksa, bidan mengatakan bahwa persalinan belum waktunya. Akhirnya, Juwandi memutuskan untuk membawa pulang kembali istrinya.

Kemudian sekitar pukul 14.20 WIB, Juwandi kembali mengantar istrinya ke klinik tersebut. Namun Bidan Retno kembali mengatakan persalinan belum waktunya.

Bidan Retno lalu meminjamkan bola untuk digunakan saat senam ringan, dengan tujuan memudahkan proses persalinan. Setelah tengah malam, rasa sakit yang dialami oleh Putri Afriza, istri Juwandi, semakin menjadi.

Juwandi berpikir sudah saatnya untuk melahirkan anak pertama mereka. Saat itu juga Juwandi bersama istrinya pergi lagi ke klinik bidan Ret. "Sampai sana bu bidan dan dua anak buahnya melakukan proses persalinan. Selain diberi infus juga disuntik, saat itu sekitar pukul 03.00 WIB," kata Juwandi.

Setelah istrinya melahirkan anak pertama mereka yang berjenis kelamin perempuan, Juwandi sangat bahagia. Namun, Putri mengeluh pandangannya menjadi gelap dan terasa berkunang-kunang.

Lalu sekitar pukul 03.30 WIB, Juwandi bersama istrinya dan Bidan Retno bergegas menuju Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sukadana Lampung Timur. Namun setelah 30 menit perjalanan, mereka tiba di Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Sukadana. Hanya beberapa menit setelah tindakan medis, istrinya dinyatakan meninggal dunia. (***)

Editor : Febri Arianto
Kontributor : Agus Susanto

Berikan Komentar

Anonymous


Perlu Di Tinda Lanjuti ini.jangan Di Biarkan.(DiSkolahkan Lagi )

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Tugu Biawak Wonosobo dan Mannaken Pis Belgia,...

Pariwisata memang butuh ikon, tapi tak harus menimbulkan keriuhan...

1413


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved