WAY KANAN (Lampungpro.com): Kepala Kantor BPJS Kesehatan Kabupaten Way Kanan, Desi Sefriyani, membeberkan besaran dana klaim transportasi ambulans dan tim medis untuk Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Abidin Pagar Alam (RSUD ZAPA) setiap dirujuk ke Bandar Lampung. Setiap pasien dirujuk, BPJS selalu membayar klaim ke rekening RSUD ZAPA, namun tidak jelas apakah dana itu dbayarkan seluruhnya atau tidak.

Berdasarkan kerja sama dengan RSUD ZAPA ditetapkan, BPJS wajib mengeluarkan dana jasa ambulans dan tim medis setiap bulan sesuai keberangkatan yang mengantar pasien BPJS antar kecamatan, di luar kecamatan hingga ke Bandar Lampung. Hitungannya, jarak tempuh dikali harga premium.

"Sehingga menurut catatan kami dari sini ke RS Abdul Moeloek berjarak 210 km. Ditambah jasa pengantar dokter Rp200 ribu dan perawat Rp50 ribu," kata Desi di ruang kerjanya, Senin (30/7/2018)

BACA JUGA: Dugaan Korupsi Ambulans, Inspektorat Periksa Direktur RSUD Way Kanan

Terkait pengawasan aliran dana itu, Desi mengaku tidak memiliki kewenangan. "Kami tidak berwenang memastikan dana itu diserahkan semua atau tidak. Kami hanya mengeluarkan kewajiban kerjasama saja. Namun, jika ada pihak yang mengeluh fasilitas BPJS dalam kerja sama dengan RSUD ZAPA bisa data ke kantor untuk koordinasi," kata Desi.

Direktur RSUD ZAPA Burhanudin diduga korupsi dana klaim jasa ambulans. Dia diduga mengeluarkan dana ambulans jauh dari ketetapan BPJS yakni Rp850 ribu. Sedangkan BPJS mengeluarkan dana Rp1,6 juta sekali berangkat.

Saat dihubungi beberapa waktu lalu, Burhanudin tampak bingung menerangkan sisa dana jasa ambulans yang dikeluarkan BPJS tersebut. Bahkan, dugaan ini berlangsung satu tahun terakhir dengan 50 kali klaim keberangkatan ambulans ke BPJS. (INDRA/PRO1)