JAKARTA (Lampro): Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ada 14 orang mengembalikan sekitar Rp30 miliar dari kerugian keuangan negara dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi pengadaan paket KTP Elektronik (KTP-el).�"Sampai saat ini ada pengembalian uang ke KPK dalam kasus dugaan korupsi pengadaan KTP elektronik dari total Rp250 miliar. Dari jumlah itu ada 14 orang yang kooperatif dengan mengembalikan uang Rp30 miliar," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Jakarta, Jumat (10/2/2017).
Sebagian dari orang-orang yang sudah mengembalikan uang itu adalah anggota DPR yang menjabat pada masa pengadaan itu berlangsung pada 2011-2012. "Sebagian dari 14 orang itu adalah angota DPR pada saat peristiwa terjadi menjadi anggota DPR," tambah Febri.�
Sedangkan sisa pengembalian uang berasal dari korporasi. "Ada juga pengembalian uang dari 5 korporasi dan satu konsorsium senilai Rp220 miliar," ungkap Febri.
Ia pun meminta agar pihak-pihak lain yang ikut menikmati aliran dana proyek KTP-el segera mengembalikan uang tersebut. "Masih ada waktu bagi pihak-pihak lain yang pernah menerima aliran dana terkait KTP elektronik untuk mengembalikan ke KPK dan bersikap kooperatif. Karena akan lebih menguntungkan di persidangan jika pengembalian uang dapat menjadi alasan yang meringankan," ungkap Febri.
Namun Febri tidak menjelaskan apakah pihak yang mengembalikan uang itu termasuk mantan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi atau pun Ketua DPR Setya Novanto yang masing-masing pernah diperiksa dua kali dalam kasus ini.
"Terhadap saksi SN sudah dilakukan pemeriksaan dan klarifikasi mengenai pertemuan-pertemuan baik di kantor maupun di luar kantor terkait pembahasan KTP elektronik. Tapi, belum semua informasi terkonfirmasi dari keterangan saksi," tambah Febri.
Pemenang pengadaan KTP-el adalah konsorsium Percetakan Negara RI (PNRI) yang terdiri atas Perum PNRI, PT Sucofindo (Persero), PT LEN Industri (Persero), PT Quadra Solution, dan PT Sandipala Arthaput. Di mana, �mengelola dana APBN senilai Rp6 triliun tahun anggaran 2011 dan 2012. (*/ANT/PRO2)
�
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
4136
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia