Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Duh, Menhan Sebut Tiga Persen Prajurit Terpapar Radikal, Benarkah?
Lampungpro.co, 21-Jun-2019

Heflan Rekanza 599

Share

MENHAN, RYAMIZARD RYACUDU, TNI, RADIKALISME, LAMPUNG

JAKARTA (Lampungpro.co.): Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu menyebut ada sekitar 3 persen prajurit TNI yang terpapar radikalisme dan tak setuju Pancasila sebagai ideologi negara. Ryamizard mengingatkan tiap prajurit yang masih aktif maupun purnawirawan untuk menepati sumpah prajurit.

"Ini ada TNI, purnawirawan juga, kita mengimbau supaya menepati sumpahnya, sumpah prajurit itu setia kepada Negara Kesatuan Indonesia yang berdasarkan Pancasila. Itu kan sumpah. Kemudian janjinya dalam sapta marga patriot Indonesia membela negara yang bertanggung jawab dan tidak menyerah. Kita harapkan mereka kembali," kata Ryamizard.

Soal 3 persen prajurit TNI terpapar radikalisme, dia mengatakan angka tersebut didapatnya setelah berkeliling Indonesia. Dia mengatakan jumlah 3 persen itu termasuk juga purnawirawan. Mantan KSAD era Presiden Megawati Soekarnoputri mengajak prajurit untuk kembali pada sumpah prajurit. Dia meminta seluruh prajurit TNI yang masih aktif maupun purnawirawan untuk menjaga NKRI dan Pancasila sebagai ideologi negara.

"Harus setia ya. Itu janji, sumpah, sumpah kepada Tuhan itu. Bahaya, bisa kualat kita nanti. Nggak boleh. Bangsa ini juga semuanya Pancasila. Negara ini adalah negara Pancasila. Saya bilang 'yang nggak suka Pancasila ya cari aja negara yang nggak ada Pancasilanya. Kalau di sini harus Pancasila'," ungkapnya.

Selain prajurit TNI yang terpapar radikalisme, Ryamizard juga menyebut pihak lain yaitu siswa SMA, mahasiswa, PNS dan pegawai BUMN. Dia berharap jumlah mereka yang terpapar radikalisme makin berkurang. Ia mengaku melihat lunturnya penerapan nilai Pancasila dalam tata kehidupan. Dia menyebutkan hasil riset yang hasilnya menyebutkan ada sejumlah mahasiswa, siswa SMA, PNS, hingga anggota TNI yang terpengaruh pada paham yang tidak setuju dengan Pancasila.

"Dalam pengamatan kami, ada 23,4 persen mahasiswa setuju dengan jihad untuk tegaknya negara Islam atau khilafah. 23,3 persen pelajar SMA setuju jihad untuk negara Islam. 18,1 persen pegawai setuju tak setuju dengan ideologi Pancasila. 19,4 PNS menyatakan tidak setuju dengan ideologi Pancasila. Dan 9,1 persen pegawai BUMN yang menyatakan tak setuju dengan ideologi negara, dan kurang lebih 3 persen ada TNI terpengaruh dan tak setuju Pancasila. Ini memprihatinkan sekali," jelas Ryamizard.(**/PRO2)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Eva Dwiana Lanjut, Banjir Bandar Lampung Bakal...

Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...

3764


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved